Puisi Pegawai Antar Kepergian Novel dan Para Pecatan KPK
Salah seorang pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuliskan puisi melepas kepergian 58 pegawai yang gagal diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) karena dinyatakan tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Di hari perpisahan, ia tidak bisa bertemu dengan 58 pegawai lantaran sedang menyidik suatu perkara di daerah.
"Untuk saudara perjuangan," tutur pegawai senior tersebut, Kamis (30/9).
Dalam puisi itu, ia menggambarkan kehilangan yang luar biasa. Ia juga menyinggung perjuangan merebut keadilan yang telah dijalani oleh puluhan pegawai yang disingkirkan.
Lihat Juga : |
Selain itu, pegawai tersebut turut menggambarkan situasi terkini dan sikapnya ke depan usai rekan-rekannya dipecat.
Puisi itu ia beri judul: 'Kalian, Kamu, dan Kami'.
1.
Kalian Tindak, Janji, dan Ucap
Tidak bersambung
Tidak ditepati
Tidak pula nyata
Kalian Rencana, Tanda Tangan, dan Langgar
Rencana kalian susun
Pakta kalian tanda tangan
Etika kalian langgar
2.
57 Kamu, Ikuti, Jalani dan Melawan
Ikuti aturan
Jalani ujian
Lalu melawan tiran
Kamu, Dicap, Diludahi dan Dicampak
75 cap merah
57 Diludahi iming tahta sementara
57 Dicampak
3.
Kami Terharu, Bergerak lalu Terisak
57 angan menguap
57 janji putus
57 harap terkoyak
Kami Lanjutkan, Bersuara, Bertahan
Lanjutkan pergolakan
Bersuara tak didengar
Bertahan dalam kegelapan.
Ia bersama dengan pegawai yang tersebar di bidang penindakan, pencegahan, informasi dan data, hingga koordinasi dan supervisi, sebelumnya sempat meramaikan status WhatsApp dengan mengunggah dua foto yang dimaknai sebagai bentuk duka mendalam dan penghormatan bagi puluhan pegawai yang dipecat per hari ini.
Dua foto dimaksud yaitu Gedung Merah Putih yang dibalut pita hitam dan Gedung Merah Putih dengan bendera setengah tiang.
Novel Baswedan dkk resmi meninggalkan KPK per hari ini. Perpisahan mereka tidak manis.
Untuk bisa masuk Gedung Merah Putih KPK saja, mereka terpaksa harus melalui pintu Rumah Tahanan Negara (Rutan) K4 atau bagian belakang gedung karena sudah tidak mempunyai akses lagi. Selain itu, sepanjang jalan Kuningan Persada IV pun sudah diblokade polisi.
Pimpinan KPK, Firli Bahuri Cs, tak menemui puluhan pegawai yang sudah bekerja selama bertahun-tahun itu. Firli dan empat pimpinan lembaga antirasuah lainnya hanya berada di lantai 15 Gedung Merah Putih KPK.