UPDATE CORONA 30 SEPTEMBER

Rangkuman Covid: Vaksin Penyintas hingga Tolak Bayar Booster

CNN Indonesia
Kamis, 30 Sep 2021 20:22 WIB
Pemerintah akan menggencarkan vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunal. Penyintas Covid-19 gejala ringan bisa ikut vaksinasi sebulan setelah sembuh.
Sebanyak 300 Warga Negara Asing (WNA) menjalani vaksinasi dosis pertama di Balai Kota Jakarta, 24 Agustus 2021. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Program vaksinasi Covid-19 telah berjalan dalam sembilan bulan terakhir, namun pemberian vaksinasi dosis satu belum mencapai 50 persen. Sementara dosis dua sampai saat ini baru mencapai sekitar 24 persen.

Melihat kondisi itu, sejumlah ahli khawatir potensi gelombang ketiga Covid-19 yang diprediksi akan terjadi pada Desember 2021 hingga Januari 2022 akan menyasar separuh populasi warga yang belum menerima vaksin covid-19.

Lihat Juga :

Kendati demikian, pemerintah memastikan program vaksinasi nasional akan digenjot untuk mencapai kekebalan komunal dan mencapai target 80 persen hingga akhir tahun. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkini juga memberikan izin bagi penyintas Covid-19 gejala ringan-sedang untuk segera mendapat vaksin di Tanah Air.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CNNIndonesia.com telah merangkum peristiwa dan informasi perihal perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir, sebagaimana berikut.

Penyintas Covid Boleh Vaksin Sebulan Usai Sembuh

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan lampu hijau vaksinasi kepada penyintas virus corona dengan gejala ringan dan sedang minimal sebulan setelah dinyatakan sembuh. Sementara untuk penyintas covid-19 gejala berat tetap dengan jeda waktu tiga bulan pasca sembuh dari infeksi covid-19.

Direktur Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut, ketetapan anyar itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.01/1/2524/2021 yang ditandatangani oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu pada Rabu (29/9).

70 Persen Responden Tolak Vaksin Booster Berbayar

Mayoritas masyarakat Indonesia tidak setuju dengan skema booster vaksin Covid-19 berbayar yang tengah dipersiapkan pemerintah. Mereka menganggap skema vaksin berbayar berpotensi dikorupsi.

Temuan tersebut berdasarkan survei bersama KawalCovid-19, Change.org, dan Kata Data pada Agustus 2021. Sebanyak 8.299 responden dari berbagai wilayah di seluruh Indonesia terlibat survei yang dilaksanakan secara daring ini. Berdasarkan survei, sebanyak 70 persen responden tidak setuju dengan skema booster vaksin berbayar.

Dari segi sosial ekonomi (SES) sebanyak 36,7 persen responden memiliki pendapatan di atas Rp6 juta (SES A), 17,3 persen memiliki pendapatan Rp4juta-Rp 6 juta (SES B), 22,3 persen berpendapatan Rp2 juta-Rp4 juta (SES C) dan 23 persen berpendapatan di bawah Rp2 juta (SES D).

Target Vaksinasi September Tak Sesuai Realisasi

Target 2,3 juta capaian vaksinasi virus corona oleh Kemenkes sepanjang September ini terlihat masih belum berjalan secara optimal.

Padahal sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyebut kenaikan target capaian itu telah mempertimbangkan kedatangan vaksin covid-19 yang akan bakal datang lebih banyak pada semester kedua tahun ini. Maka Dante optimis target 2,3 juta dosis sehari bakal terealisasi.

Apabila dihimpun dari data harian milik Satuan Tugas Penanganan Covid-19, capaian 2,3 juta dosis vaksin sehari hanya terjadi dua kali dalam kurun September ini, yakni pada 22 September dengan 2.348.188 dosis 1-3 yang berhasil disuntikkan kepada masyarakat. Lainnya terjadi pada 24 September dengan 2.343.565 dosis vaksin dalam sehari.

Warga Surabaya Diminta Waspada Covid Gelombang Tiga

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER