Kemenag Akan Beri Pencerahan ke Korban Rekrutmen NII

CNN Indonesia
Selasa, 12 Okt 2021 08:11 WIB
Materi soal kebangsaan, Pancasila, toleransi, akan diberikan kepada para korban rekrutmen NII di Garut, agar bisa memahami relasi agama dan negara.
Ilustrasi mantan pengikut NII. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Staf Khusus Menteri Agama, Mohammad Nuruzzaman menjelaskan bahwa Kemenag melakukan pendampingan kepada sejumlah masyarakat yang telah menjadi korban baiat NII di Garut, Jawa Barat.

Korban-korban itu, kata dia, perlu diberikan edukasi dan pencerahan terkait relasi agama dan negara, serta pentingnya penguatan moderasi beragama.

"Mereka tentu perlu mendapat pencerahan tentang relasi agama dan negara, serta penguatan moderasi beragama," kata Nuruzzaman dalam keterangan resminya yang dikutip Selasa (12/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Nuruzzaman mengatakan Kemenag akan terus melakukan upaya dalam penguatan moderasi beragama bagi pengikut NII. Program itu juga menjadi salah satu program prioritas Kemenag.

Moderasi beragama merupakan cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan berlandaskan prinsip adil, berimbang dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa.

"Setidaknya ada empat indikator moderasi beragama, yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, anti-kekerasan, serta penerimaan terhadap tradisi. Ini yang akan kita kuatkan," kata dia.

Di sisi lain, Nuruzzaman mengatakan bahwa pola rekrutmen yang dilakukan NII di tengah masyarakat Garut, Jawa Barat melalui metode pengajian.

Ia mengatakan tengah melakukan kajian terkait aktivitas rekrutmen tersebut. Bahkan, Kemenag sendiri telah menerjunkan tim Badan Litbang dan Diklat untuk berkoordinasi dengan Kanwil Kemenag Jawa Barat untuk mendalami hal tersebut.

Hasil kajian tersebut, kata dia, akan disampaikan kepada Polri, Kemendagri, dan Kemenko Polhukam untuk ditindaklanjuti sesuai kewenangannya.

"Kami memang mendapat informasi terkait rekrutmen itu, dan polanya melalui pengajian. Ini sedang kita kaji dan dalami," kata Nuruzzaman.

Sejumlah masyarakat di Garut diduga telah direkrut masuk dalam organisasi NII. Doktrin NII salah satunya menganggap NKRI tidak sesuai dengan ajaran Islam (thogut).

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri sendiri telah terjun usai menerima informasi 59 orang di Garut dibaiat untuk setia ajaran NII.

(rzr/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER