Analis Media, Politik, dan Sosial Keagamaan yang juga Koordinator Jaringan Muslim Madani (JMM), Syukron Jamal, mengatakan yang dibutuhkan warga Nahdliyin saat ini adalah ketegasan seorang pemimpin terhadap suatu isu nasional yang menjadi perhatian publik.
Hal itu, terang dia, absen selama periode kepemimpinan Said Aqil.
"NU dalam hal ini Kiai Said banyak tidak bersikap. Misalnya soal polemik Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) pegawai KPK, kita tidak pernah mendengar sikapnya seperti apa dan lain sebagainya," kata Syukron kepada CNNIndonesia.com, Rabu (13/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, NU dalam dua periode di bawah kepemimpinan Said Aqil telah membantu banyak pemerintah. Bahkan, ia bilang NU acap kali menjadi perisai bagi pemerintah.
"Kalau dikatakan apakah NU dalam tanda kutip memberikan keuntungan terhadap pemerintah selama dua periode di bawah kepemimpinan Kiai Said, saya pikir tidak bisa dinafikan memang NU selama ini juga menjadi salah satu pem-back up pemerintah," imbuhnya.
Namun, lanjut Syukron, sikap NU tersebut seperti dua mata pisau karena di sisi lain ada hal negatif yakni absennya NU terhadap isu-isu kebangsaan.
"Kalau menurut analisis saya ini tetap menjadi dua mata pisau. Di sisi lain ada faktor negatif, misal sikap kritis, terutama isu-isu kebangsaan atau keumatan, Kiai Said tidak bersikap jelas," kata dia.
Meski begitu, Syukron mengakui bahwa NU di bawah kepemimpinan Said Aqil telah memberikan banyak sumbangsih terutama dalam kerja-kerja keumatan. Misal di sektor pendidikan.
"Di dunia pendidikan, Kyai Said cukup bagus mengembangkan lembaga pendidikan NU dalam hal ini misalnya Universitas Nahdlatul Ulama yang di beberapa daerah sudah mulai diperhitungkan," tandasnya.
Said Aqil sudah menyatakan kesiapan untuk memimpin tiga periode. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PBNU tak melarang posisi ketua umum dijabat orang yang sama lebih dari dua periode.
Said sejauh ini lebih dominan mendapat dukungan terutama dari pengurus pusat. Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini pun mendukungnya untuk maju kembali. P
Said diprediksi akan bersaing ketat dengan Yahya Cholil Staquf, kakak kandung dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Ia pun sudah mengumumkan siap maju untuk menjadi ketua PBNU berikutnya.
Gus Yahya mengaku sudah menemui Ketum PBNU Said Aqil Siraj untuk meminta restu dan mengutarakan niatnya untuk maju. Said, kata Yahya, merespons positif dan mempersilakan Yahya untuk mewujudkan keinginannya tersebut.
Yahya sudah mendapat dukungan dari beberapa NU daerah dan berbagai elemen masyarakat. Di antaranya PWNU Jatim dan PWNU Sumsel yang terang-terangan mendukungnya di Muktamar
Nama Marzuki Mustamar sementara itu tercatat memuncaki hasil survei Indostrategic. Ia menjadi tokoh yang diprediksi mendapat dukungan terbanyak. Marzuki yang merupakan merupakan Ketua PWNU Jawa Timur juga tidak keberatan menjabat sebagai Ketua PBNU berikutnya.
Muktamar NU ke-34 rencananya akan dihelat pada 23-25 Desember mendatang. Muktamar merupakan forum tertinggi pengambilan keputusan di tubuh organisasi NU.
Tak melulu soal pemilihan Ketua Umum PBNU, Muktamar NU juga memiliki pelbagai agenda yang membahas tentang masalah keumatan dan kebangsaan.
(ryn/gil)