Ribuan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang demonstrasi di Gedung Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Senin (18/10), mulai membubarkan diri. Massa aksi mulai bubar seiring berakhirnya demonstrasi sekitar pukul 12.40 WIB.
"Iya kita sudah selesai menyampaikan tuntutan kita, sekarang mulai membubarkan diri, balik lagi ke kota masing-masing," jelas Ketua Koordinator Aksi Azis Yurianto saat ditemui di lokasi.
Azis Yurianto mengatakan, tuntutan yang dibawa oleh CPMI hari ini juga telah disampaikan dan diterima secara langsung oleh Dirjen Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Kemenaker.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam mediasi tersebut, ia mengatakan, pihak Kemenaker telah berjanji akan menindaklanjuti seluruh aduan dan tuntutan dari pihak CPMI.
"Tadi sudah diterima dan akan ditindaklanjuti katanya. Jadi akan kami tunggu dahulu dalam waktu satu bulan, terhitung sejak hari ini," ujarnya.
Lebih lanjut, apabila masih belum ada perubahan dalam tenggat waktu tersebut, ia mengancam akan kembali menggelar aksi lanjutan dengan eskalasi massa yang lebih banyak.
"Kita masih menunggu pemerintah, tapi kalau masih tidak ada perubahan juga (dalam satu bulan ke depan) akan dilakukan aksi lagi," tuturnya.
Sebelumnya, massa dari CPMI di berbagai daerah melakukan aksi long march dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menuju Kemenaker pada Senin (18/10).
Massa aksi menuntut pemerintah membuka kembali program Government to Government (G to G) ke Korea Selatan.
Azis mengatakan, pihaknya menuntut kejelasan terkait status penempatan mereka sebagai CPMI. Azis menyebut massa CPMI sudah menunggu hampir dua tahun namun masih belum ditempatkan ke Korea Selatan dan Taiwan dengan alasan pandemi Covid-19.
"Banyak dari kami yang merupakan CPMI dari program G to G Korea Selatan masih belum juga ditempatkan selama hampir dua tahun," jelasnya.
(tfq/wis)