Luhut Terbang ke AS, Jajaki Borong 3 Obat Covid untuk RI

CNN Indonesia
Senin, 18 Okt 2021 20:06 WIB
Luhut terbang ke AS beli obat Covid-19. (ANTARA/RENO ESNIR)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bahwa pemerintah tengah menyiapkan sedikitnya 3 obat untuk menyembuhkan pasien Covid-19.

Luhut mengatakan, dirinya bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat ini tengah melawat ke Amerika Serikat untuk mendatangi Merck, perusahaan yang akan memproduksi obat Covid-19, Molnupiravir.

"Saat ini saya bersama dengan Menteri Kesehatan sedang berada di Amerika Serikat untuk melakukan pertemuan dengan Merck mengenai obat Molnupiravir," kata Luhur dalam jumpa pers daring, Senin (18/10).

Dia berujar, penjajakan obat merupakan salah satu upaya pemerintah guna mengatasi pandemi Covid-19 selain melalui vaksin dan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Selain Molnupiravir dari Merck, terang Luhut, ada pula proxalutamide, jenis obat lain yang sedang dalam tahap uji klinis ketiga di Indonesia dan sedang berproses di BPOM. Kemudian, ada obat AT-527 yang dikembangkan Roche and Athea.

Menurut Luhut, ketiga merk obat tersebut berpotensi untuk menyembuhkan pasien Covid-19 yang sedang dalam perawatan. Namun, kata dia, pemerintah juga tengah mengusahakan agar pemerintah Indonesia juga bisa memproduksi beberapa jenis obat tersebut.

"Namun saya dapat sampaikan bahwa kita tidak ingin hanya sekadar menjadi pembeli, kita harapkan produsen obat tersebut melakukan kerja sama, melakukan investasi dan produksinya di Indonesia," katanya.

Lebih lanjut, Luhut turut mengingatkan kepada semua lihak agar tetap berhati-hati terhadap potensi gelombang ketiga Covid-19 akibat libut Natal dan Tahun baru. Hal itu kata dia merupakan pesan Presiden Joko Widodo.

"Diakhir Presiden kembali menekankan kepada kami semuanya agar betul-betul berhati-hati dan menyiapkan seluruh langkah mitigasi apabila terjadi gelombang ketiga akibat Libur Natal dan Tahun Baru yang disebabkan oleh mobilitas masyarakat yang tinggi dan juga menurunnya efek imunitas pasca vaksinasi," katanya.

(thr/dal)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK