Penambahan kasus harian Covid-19 di DIY mencapai titik terendah sejak terus merangkak naik pertengahan 2020 dan mulai berangsur menurun Agustus 2021. Pada Kamis (21/10) tercatat hanya ada 12 kasus sehari.
Kabag Humas Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji menyebut, penambahan kasus harian kali ini adalah yang terendah sejak tahun lalu.
"Penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY sebanyak 12 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 155.576 kasus," kata Ditya, Kamis (21/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus harian terendah pada tahun ini sebelumnya tercatat pada tanggal 17 dan 18 Oktober kemarin. Saat itu masing-masing hari itu hanya ada 15 kasus saja.
Dari 12 kasus hari ini, Kabupaten Bantul menyumbang sebanyak 6 kasus, disusul Sleman 5 kasus dan Kota Yogyakarta 1 kasus. Kabupaten Gunungkidul dan Kulon Progo mencatat nirkasus hari ini.
Distribusi kasus berdasarkan riwayat, meliputi hasil tracing kontak sebanyak 8 kasus dan periksa mandiri 4 kasus.
"Positivity rate harian per tanggal 21 Oktober 2021 adalah 0,19 persen," lanjut Ditya.
Sementara penambahan kasus sembuh sebanyak 36 kasus, sehingga total pasien sembuh menjadi 149.875. Angka kesembuhan pasien atau case recovery rate tercatat 96,34 persen.
"Penambahan kasus meninggal sebanyak nol kasus, sehingga total kasus meninggal sama seperti kemarin, 5.236 kasus," urainya.
Angka kematian pasien atau case fatality rate tercatat 3,37 persen per hari ini.
Angka penambahan kasus harian di DIY tengah menunjukkan tren penurunan sejak beberapa pekan terakhir. Ini dibarengi dengan peningkatan capaian vaksinasi yang hampir mencapai 100 persen dari total sasaran.
Merujuk data Pemda DIY per Rabu 20 Oktober kemarin dari target sasaran 2.879.699 sasaran, sebanyak 91,41 persen atau 2.632.352 di antaranya telah menerima vaksinasi dosis pertama.
Sedangkan untuk dosis kedua, telah terpenuhi 67,35 persen atau 1.939.352 penduduk.
Dari 5 kabupaten/kota se-DIY, baru Kota Yogyakarta saja yang telah memenuhi target 100 persen vaksinasi dosis pertama. Paling rendah adalah Kabupaten Gunungkidul yang baru mencapai 72,10 persen.
Terpisah, Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebut, sampai sejauh ini tercatat kurang lebih 110 juta masyarakat Indonesia menerima suntikan vaksinasi dosis pertama. Sedangkan untuk dosis kedua sebanyak 65 juta penduduk.
"Total sudah ada 175 juta dosis vaksin diberikan baik pertama, kedua, dan ketiga sampai saat ini," kata Siti dalam dialog daring yang digelar KPCPEN Kamis (21/10).
Menurutnya, kebutuhan vaksin Covid-19 untuk Indonesia sendiri sebanyak 462 juta dosis, sedangkan produksi vaksin dunia tahun 2021 cuma 8 sampai 9 miliar dosis.
Dengan kata lain, lanjut Siti, capaian 175 juta dosis di Indonesia ini terhitung pesat.
"Saat ini berdasarkan jumlah orang yang mendapatkan vaksin, Indonesia berada di peringkat enam dunia. Sedangkan berdasar jumlah dosis yang diberikan, Indonesia berada di peringkat lima dunia," pungkasnya.