Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Ngabila Salama mengatakan masih ada sekitar 1,8 juta warga ber-KTP DKI Jakarta yang belum divaksinasi Covid-19.
"Sampai sekarang nyisir vaksinasi udah kayak nyisir kutu ya, udah tinggal 1,8 juta penduduk DKI yang belum divaksin, nyarinya mau ke mana lagi, pada ngumpet ke mana lagi nih," kata Ngabila dalam sebuah webinar, Kamis (21/10).
Ngabila mengatakan mayoritas masyarakat yang belum divaksin merupakan mereka yang menganggap vaksin belum menjadi prioritas untuk berkegiatan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, juga mereka yang tidak bisa meninggalkan aktivitasnya.
"Karena tidak menganggap vaksin diperlukan dan tidak dibutuhkan untuk masuk ke mal, pelaku perjalanan, untuk bekerja," kata Ngabila.
"Bisa juga ibu rumah tangga yang enggak ke mana-mana, dan dia mau vaksin enggak bisa ninggalin anak-anaknya. Ini perlu diidentifikasi sehingga kita bisa bantu untuk divaksin," sambungnya.
Ia menjelaskan bahwa vaksin yang tersedia saat ini sudah bisa digunakan oleh semua kelompok masyarakat. Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta bakal menyisir masyarakat Jakarta yang belum mendapatkan vaksin.
"Kalau kata Pak Anies, bahasa kerennya, no one left behind, enggak boleh ada orang satupun yang kita tinggalin, semua harus bisa divaksin 2 dosis dua kali lengkap," katanya.
Jika merujuk data resmi Pemprov DKI hingga Rabu (20/10), vaksinasi program dosis 1 telah menyentuh 10.771.150 orang, dengan proporsi 66 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 34 persen warga KTP Non DKI.
Kemudian total dosis 2 mencapai 8.160.562 orang, dengan proporsi 69 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 31 persen warga KTP Non DKI.