Indonesia berhasil melewati dua tahun tanpa kebakaran besar yang menyebabkan kabut asap sepanjang 2020-2021. Hal ini menandai keberhasilan Indonesia terlepas dari bencana ganda yaitu pandemi Covid-19 dan kebakaran hutan yang menyebabkan kabut asap.
"Dengan melihat pada bukti dan tren yang bersumber di lapangan serta pemantauan satelit selama 10 bulan terakhir, di samping prediksi hingga akhir bulan ini, Indonesia dapat dipastikan akan bebas, sekali lagi, dari bencana ganda tahun ini," tutur Menteri LHK Siti Nurbaya, Rabu (20/10).
Menteri Siti juga memaparkan Indonesia akan mengakhiri musim kemarau pada akhir Oktober dan mampu menghindari kebakaran hutan yang menyebabkan kabut asap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia melanjutkan bahwa potensi titik api di atas 80 persen menurun drastis lebih dari 1200 titik dibanding periode yang sama tahun lalu. Artinya, penurunan ini menunjukkan lebih dari 50 persen titik api berkurang.
Keberhasilan ini ditandai jelang berlangsungnya COP26 atau konferensi perubahan iklim yang diselenggarakan oleh PBB.
Pasalnya, beberapa orang memprediksikan Indonesia akan mengalami bencana ganda kebakaran hutan yang menyebabkan kabut asap. Tidak hanya bagi Indonesia, namun juga bagi negara lain di daerah perbatasan seperti Malaysia dan Singapura.
Diberitakan oleh foresthints.news, Indonesia berkontribusi sebesar 0 persen terhadap emisi kebakaran hutan tahun ini. Berbanding terbalik dengan Amerika Serikat, Canada, dan beberapa negara Mediterania lainnya yang menjadi penyumbang emisi kebakaran hutan terbesar.
Catatan Redaksi: Judul berita ini diubah pada Selasa (26/10) karena misinterpretasi dari redaksi. Sebelumnya berjudul "Menteri LHK Klaim RI Bebas Kebakaran 2020-2021".
(asa)