Di saat vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Jakarta mencapai atau 121,1 persen dan dosis kedua 92,3 persen dari target per Minggu (24/10), sekitar sepertiganya merupakan warga dari luar DKI.
Dikutip dari data situs corona.jakarta.go.id/id, DKI sudah menyuntikkan dosis pertama vaksin corona kepada 10.825.633 orang (121,1 persen) dan dosis kedua kepada 8.254.038 warga (92,3 persen).
Dari capaian itu, 66 persen penerima dosis pertama merupakan warga ber-KTP DKI dan 34 persen warga KTP non-DKI. Sementara, penerima dosis kedua terdiri dari 69 persen warga ber-KTP DKI dan 31 persen ber-KTP luar DKI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, per Minggu (24/10), tercatat ada 6.441 orang di Jakarta yang divaksin dosis pertama dan 8.759 yang divaksin dosis kedua.
Jika merujuk data yang diunggah Pemprov melalui akun instagram resmi, target vaksin Jakarta adalah sebesar 8.941.211 orang. Dengan target itu, maka capaian dosis satu yang mencapai 10.825.633 telah melampaui target.
Namun demikian, beberapa waktu lalu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan target itu dinaikkan menjadi 11,4 juta orang.
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan dari capaian vaksinasi di Jakarta masih ada sekitar 1,8 juta warga ber-KTP DKI Jakarta yang belum divaksin Covid-19.
"Sampai sekarang nyisir vaksinasi udah kayak nyisir kutu ya, udah tinggal 1,8 juta penduduk DKI yang belum divaksin, nyarinya mau ke mana lagi, pada ngumpet ke mana lagi nih?" selorohnya, dalam sebuah webinar, Kamis (21/10).
Ngabila mengatakan mayoritas masyarakat yang belum divaksin merupakan mereka yang menganggap vaksin belum menjadi prioritas untuk berkegiatan sehari-hari atau yang tidak bisa meninggalkan aktivitasnya.
"Karena tidak menganggap vaksin diperlukan dan tidak dibutuhkan untuk masuk ke mal, pelaku perjalanan, untuk bekerja. Bisa juga ibu rumah tangga yang enggak ke mana-mana, dan dia mau vaksin enggak bisa ninggalin anak-anaknya. Ini perlu diidentifikasi sehingga kita bisa bantu untuk divaksin," katanya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui banyaknya warga luar DKI yang mendapat vaksinasi di wilayahnya lantaran bekerja, berdomisili, atau belajar di Jakarta. Selain itu, kata dia, ada warga luar yang khusus datang ke Jakarta untuk melakukan vaksinasi.
Di saat Jakarta sudah melebihi target 75 persen dari populasinya, vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Pandeglang dan Lebak, Banten, masih berada di kisaran 30 persen. Secara umum, vaksinasi di Banten sudah menyasar 62 persen warga yang menjadi target vaksinasi.
"Saat ini vaksinasi sudah mencapai 62 persen di Provinsi Banten, tinggal dua daerah lagi seperti Lebak dan Pandeglang yang masih dibawah 40 persen. Ini juga berkat kerja keras teman-teman dari TNI-Polri yang membantu kami dalam percepatan vaksinasi di Banten," kaya Gubernur Banten Wahidin Halim di hadapan Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto dan alumni Akabri 1989, di Alun-alun Kota Cilegon, Banten, Senin (25/10).
Acara percepatan vaksinasi itu sendiri menyasar 5.000 warga Banten. Tak ketinggalan, paket sembako diberikan kepada peserta dan ratusan sak semen diberikan kepada beberapa pondok pesantren.
"Mudah-mudahan kegiatan ini dapat membantu masyarakat Banten untuk menerima Vaksin dan bantuan sosial. Semoga melalui kegiatan ini Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh," kata Agus Andrianto.
(yoa/ynd/arh)