BEM SI Siapkan Aksi Media: Sudah Viral Baru Digubris, Kan?

CNN Indonesia
Rabu, 27 Okt 2021 13:19 WIB
BEM SI memilih melakukan aksi media karena pemerintah cenderung menanggapi suatu isu jika sudah menjadi perbincangan publik dan viral.
Moeldoko menemui massa aksi yang tergabung dalam Aliansi BEM SI, beberapa waktu lalu. (CNN Indonesia/Cintya Faliana)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menyatakan akan menggelar aksi media guna menyoroti tujuh tahun pemerintahan Jokowi yang mereka nilai telah mengkhianati rakyat pada Kamis (28/10). Selain itu aksi ini juga memperingati Hari Sumpah Pemuda.

"Nanti bakal ada juga aksi yang lebih variatif lagi melalui media..kita tetap fokus di tujuh tahun Jokowi mengkhianati rakyat ini, (aksi) kita akan fokus per daerah nanti," kata Koordinator Pusat BEM SI Kaharuddin saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Rabu (27/10).

Menurut Kahar, BEM SI memilih melakukan aksi media karena pemerintah cenderung menanggapi suatu isu jika sudah menjadi perbincangan publik dan viral.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mencontohkan beberapa kasus seperti pinjaman online (Pinjol) ilegal dan kritik Jokowi The King of Lip Service yang baru ditanggapi setelah viral.

"Saat ini kan ketika udah trending, viral dan sebagainya baru digubris kan? Baru disikapi. Sudah jadi pembahasan baru disikapi, ya rata-rata ketika publik ramai itu disikapi, ketika nggak ramai dibiarin aja," ujar Kahar.

Aksi ini akan diikuti anggota BEM SI dari berbagai daerah di Indonesia. Di sisi lain, Kahar juga mengaku anggota BEM SI kembali ke daerah masing-masing dan sembari tetap menyuarakan kritik tujuh tahun pemerintahan Jokowi.

Menurut Kahar, strategi ini dilakukan untuk 'memperpanjang napas perjuangan' BEM SI. Jika momentumnya sudah tepat, BEM SI akan kembali menggelar aksi nasional.

"Kalau kita adakan aksi nasional lagi kan memperpendek napas kita. Kita kembali ke daerah lagi, isu nasional kita daerahkan, jadi per daerah lagi," tuturnya.

Adapun jika saat melakukan aksi media muncul marasi tandingan dari buzzer, kata Kahar, sudah menjadi hal biasa. BEM SI akan tetap fokus pada tuntutan dan apa yang sedang diperjuangkan.

"Kita biasa ketika ada buzzer. Yang penting kita fokus pada perjuangan kita," kata Kahar.

(thr/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER