Profesor di National University of Singapore (NUS), Kishore Mahbubani, mengklaim tidak ada yang mematahkan pandangannya bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah presiden yang paling efektif di dunia saat ini.
Klaim itu disampaikan Mahbubani lewat sebuah artikel berjudul 'The Genius of Jokowi' yang dirilis Project Syndicate. Dalam artikel berbentuk opini itu, Mahbubani menganggap Indonesia di tangan Jokowi menerapkan model pemerintahan yang baik alias good governance yang patut dipelajari seluruh dunia.
"Belum ada orang yang mematahkan klaim saya bahwa Jokowi adalah salah satu presiden yang paling efektif yang dipilih secara demokratis di dunia," kata Mahbubani dalam dialog 'Signifikasi Indonesia dalam Presidensi G20 Tahun 2022' yang digelar Golkar Institute secara daring pada Rabu (27/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyatakan Indonesia merupakan negara yang terberkati dengan kepemimpinan yang luar biasa. Menurutnya, masyarakat Indonesia harus bangga memiliki seorang presiden seperti Jokowi.
Pasalnya, lanjut Mahbubani, negara-negara lain seperti Amerika Serikat (AS) dan Brasil tengah menghadapi kesulitan dalam mempertahankan demokrasi saat ini.
"Jika kita melihat bagaimana negara-negara besar di dunia ini kesulitan, seperti AS dan Brasil dalam mempertahankan demokrasinya," ucap Dewan Penasihat Golkar Institute itu.
Ia menambahkan, kepemimpinan luar biasa Jokowi membuat Indonesia mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi KTT) G20.
Mahbubani yakin, Indonesia memiliki budaya musyawarah dan mufakat sehingga bisa membawa kegiatan internasional KTT G20 ke tingkat yang lebih tinggi.
"Saya percaya, jika ada satu negara yang bisa membawa G20 ke tingkat yang lebih tinggi, Indonesia adalah salah satunya," ucap Mahbubani.
"Jika Indonesia bisa menyebarkan budaya musyawarah dan mufakat, itu akan mengubah dunia, tidak hanya Indonesia," tambahnya.
Mahbubani sempat menjadi sorotan publik setelah menganggap Jokowi sebagai sosok pemimpin negara yang genius.
Ia bahkan menganggap negara lain seharusnya cemburu kepada Indonesia karena memiliki pemimpin seperti Jokowi yang mampu meredam perpecahan politik hingga meredakan kesenjangan sosial yang tinggi di Indonesia.
"Ketika beberapa negara demokrasi besar memilih penipu sebagai pemimpin politik mereka, keberhasilan Presiden Joko Widodo layak mendapat pengakuan dan penghargaan yang lebih luas," kata Mahbubani dalam opininya yang dirilis Project Syndicate.
Selang beberapa waktu kemudian, Golkar mengonfirmasi bahwa status Mahbubani tergabung dalam Board of Advisor Golkar Institute.
Meski begitu, Ketua Golkar Institute Ace Hasan Syadzily menyebut Mahbubani punya pandangan objektif. Dia menilai Mahbubani tidak akan mempertaruhkan reputasi akademis hanya untuk persoalan politik.
"Beliau Akademisi di National University of Singapore dan mantan diplomat kelas dunia yang memiliki argumentasi dan rujukan yang dapat dipertanggungjawabkan untuk menilai pemerintahan suatu negara," ucap Ace dalam keterangan tertulis, Senin (11/10).
(mts/wis)