Komisioner Nawawi Pomolango Tak Ikut Raker KPK di Hotel Bintang 5

CNN Indonesia
Kamis, 28 Okt 2021 17:26 WIB
Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango tak ikut rapat KPK yang digelar di hotel mewah bintang 5, Yogyakarta. Alasannya, ingin melihat keramaian di KPK.
Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango tidak mengikuti rapat kerja organisasi dan tata kelola (Ortaka) pimpinan dan pejabat struktural KPK di Hotel Sheraton Mustika, Yogyakarta, pada 27-29 Oktober 2021. (CNN Indoneisa/ Ryan Hadi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nawawi Pomolango tidak mengikuti rapat kerja organisasi dan tata kelola (Ortaka) pimpinan dan pejabat struktural KPK di Hotel Sheraton Mustika, Yogyakarta, pada 27-29 Oktober 2021.

Hal itu diketahui saat Nawawi berada di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (28/10). Nawawi tidak memberikan banyak keterangan pers saat ditemui awak media.

Ia hanya berujar ingin melihat keramaian di halaman gedung yang sedang ada aksi terkait kasus dugaan korupsi proyek pembangunan ratusan toilet di sejumlah institusi pendidikan di Kabupaten Bekasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ingin tahu aja ada apa ramai-ramai ini," ujar Nawawi singkat di Gedung Dwiwarna KPK, Jakarta, Kamis (28/10).

Pimpinan KPK bersama dengan pejabat struktural dan sejumlah pegawai menggelar rapat kerja Ortaka di Yogyakarta selama tiga hari.

Berdasarkan file panduan rapat kerja yang diterima CNNIndonesia.com, agenda tersebut dimulai sejak 27 Oktober 2021. Di mana ada pemaparan materi selama 1 jam oleh Ignasius Jonan tentang Strategic Learning: Transformasi Organisasi menuju Purpose-driven Organization.

Kemudian ada pemaparan materi konsep struktur organisasi KPK. Pada malam harinya, ada agenda Fun Game & Team Work Lomba Kreasi Tumpeng yang diikuti oleh sekitar 55 orang peserta (Pimpinan sampai dengan Eselon 3).

Kemudian pada Kamis (28/10), ada pemaparan materi road map KPK 2022-2045, pemaparan sistem akuntabilitas kinerja KPK, hingga menikmati hiburan musik di Kejawa Resto.

Terdapat petugas PCR tes yang berjaga, secara paralel akan melayani peserta dan seluruh panitia pendukung untuk pengambilan sampel PCR tes guna keperluan penerbangan pulang.

"Selain itu, akan ada pertunjukan stand-up comedy dari 2 orang komika regional Jogjakarta," demikian termuat dalam agenda tersebut.

Lalu pada Jumat (29/10) pagi buta, terdapat kegiatan sepeda santai dari Mapolsek Ngemplak Yogyakarta sampai Warung Kopi Klotok Kaliurang dengan menempuh jarak sekitar 6-10 kilometer. Berikutnya pada sore hari diadakan rapat pemusnahan hasil sadapan yang tidak relevan.

Rapat itu diikuti oleh Pimpinan KPK; Sekjen dan seluruh Deputi; Seluruh Direktur pada Deputi Penindakan dan Eksekusi; Kepala Biro SDM, Biro Keuangan, Biro Hukum dan Direktur Manajemen Informasi; Kepala Pusrenstra dan seluruh staf; serta Kaset Penindakan dan Eksekusi, Kabag KAP dan Kasetpim.

Rapat kerja yang diselenggarakan KPK itu menuai kritik keras dari mantan pegawai seperti Novel Baswedan dan Giri Suprapdiono.

Novel menilai kegiatan rapat kerja di luar kota pada masa pandemi Covid-19 menunjukkan ketidakpekaan pimpinan KPK dalam menggunakan anggaran negara. Terlebih, lanjut dia, di gedung KPK sebenarnya banyak ruangan yang cukup luas untuk mengadakan rapat.

Sementara Giri menyoroti perilaku buruk gaya hidup mewah yang diperlihatkan Firli Bahuri dkk yang menyebabkan pemborosan anggaran. Kata dia, perilaku semacam itu bisa membuat negara berutang.

"Negara sampai hutang untuk APBN agar KPK jaman now, pimpinan dan pejabatnya bisa sepedahan, rapat nginap di hotel berbintang lima, nyanyi bareng, ngopi nglothok, bayar komika dan kongkow santai. Sambil milih-milih hasil sadapan untuk dimusnahkan," kata Giri dalam akun twitter @girisuprapdiono, Kamis (28/10).

(ryn/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER