Kemhan: Covid-19 Ancaman Non Militer dengan Karakter Multidimensional

Kemhan | CNN Indonesia
Jumat, 29 Okt 2021 14:43 WIB
Wakil Menteri Pertahanan, Letjen TNI M. Herindra menilai pandemi Covid-19 merupakan bentuk ancaman non militer yang memiliki karakter multidimensional. Wakil Menteri Pertahanan, Letjen TNI M. Herindra. (Arsip Kemnhan RI).
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Menteri Pertahanan, Letjen TNI M. Herindra menuturkan pandemi Covid-19 merupakan bentuk ancaman non militer yang memiliki karakter multidimensional.

"Covid-19 telah mengubah nature penanganan ancaman non militer. Tidak pernah dibayangkan sebelumnya bahwa akan ada bentuk ancaman non militer yang memiliki karakter multidimensional," katanya dalam kuliah umum bertajuk "Pandemi Covid-19 dan Pengelolaan Sektor Pertahanan Indonesia" di Paramadina Graduate School of Diplomacy (PGSD) pada Kamis (28/10).

Menurutnya, pandemi Covid-19 bukan sekadar masalah kesehatan, melainkan juga memiliki kaitan dengan dimensi ekonomi, politik, sosial, hubungan internasional, dan lain-lain.

Dia menuturkan kompleksitas ancaman non militer Covid-19 tidak bisa dihadapi ataupun direspons dengan pendekatan normal. Oleh karena itu, Kementerian Pertahanan (Kemhan) melakukan berbagai pendekatan dengan menjadikan arahan-arahan Presiden Joko Widodo dalam penanganan pandemi Covid-19 sebagai basis tindakan.

Dalam hal membantu penanganan pasien Covid-19 dan menekan angka penyebaran, kata dia, kekuatan pertahanan pun dikerahkan. Baik personil, infrastruktur maupun fasilitas Kemhan dialihfungsikan untuk merespons pandemi.

Misalnya, mengalihfungsikan beberapa fasilitas pendidikan dan pelatihan (diklat) Kemhan di Jabodetabek menjadi rumah sakit darurat (RSD) karena RS dr Suyoto tidak lagi mampu menampung pasien Covid-19.

Pihaknya telah menyiapkan 1.650 tempat tidur berikut dengan instalasi ICU, IGD, ventilator, dan sebagainya, termasuk pelibatan sekitar 670 staf sebagai tenaga pendukung kesehatan. Selain itu, membangun RS LB Moerdani di Merauke, Papua, untuk menunjang penanganan Covid-19 di sana.

Selain itu, Kemhan juga turut menggencarkan diplomasi pertahanan guna mengamankan kebutuhan alat kesehatan (alkes) dan vaksin nasional. Diplomasi ditujukan kepada negara-negara produsen ataupun yang memiliki stok berlebih.

Kerja keras tersebut berbuah manis. Kemhan mengklaim telah sukses mendatangkan alkes dan vaksin dari Amerika Serikat (AS), Australia, dan China.

"Tidak mengherankan bahwa pada tahun pertama pandemi, bantuan alat kesehatan dari sejumlah negara seperti AS, Australia, dan China disalurkan melalui Kemhan atas buah dari diplomasi pertahanan Indonesia," ujarnya.

Upaya lainnnya, Kemhan juga meningkatkan kemampuan medis kapal bantu RS TNI AL KRI dr. Soeharso-990 dan KRI Semarang-594 dengan menambahkan sarana dan prasarana (sapras) kamar operasi, pengadaan kontainer medik, alkes laboratorium, dan farmasi.

(osc/osc)


[Gambas:Video CNN]
Lihat Semua
SAAT INI
BERITA UTAMA
REKOMENDASI
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
LIHAT SELENGKAPNYA

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TERPOPULER