PDIP Kritik Anies Soal Banjir: Hanya Narasi, Tak Ada Eksekusi

CNN Indonesia
Rabu, 03 Nov 2021 05:12 WIB
Ketua Fraksi PDIP di DPRD DKI Gembong Warsono mengatakan Gubernur Anies Baswedan hanya menjawab masalah banjir dengan narasi surut enam jam.
Ketua Fraksi PDIP di DPRD DKI Gembong Warsono mengatakan Gubernur Anies Baswedan hanya menjawab masalah banjir dengan narasi surut enam jam (Detikcom/Ari Saputra)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengkritik Gubernur Anies Baswedan dalam menangani banjir di Ibu Kota. Gembong menilai selama ini Anies lebih mengutamakan narasi ketimbang aksi di lapangan.

Narasi yang dimaksud Gembong adalah soal target surut 6 jam yang beberapa kali dilontarkan Anies. Namun, itu tak terbukti karena banjir menggenangi sejumlah wilayah lebih dari enam 6 jam.

"Banjir itu kan memang sudah aktivitas tahunan, yang seharusnya bisa kita antisipasi. Melakukan eksekusi, program pencegahan banjir. Persoalannya selama ini kan eksekusi enggak ada, jadi ketika banjir muncul di Jakarta, jawabannya adalah narasi," kata Gembong saat dihubungi, Selasa (2/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tiap tahun ada banjir kan beliau selalu jawab dengan narasi, narasi dan narasi. Apakah narasi yang disampaikan sesuai di lapangan? Kan tidak," ujarnya menambahkan.

Gembong menilai program pencegahan banjir Anies tidak jelas realisasinya. Ia menyebut Pemprov kini lebih sibuk membangun drainase vertikal yang menurutnya bukan langkah konkret mengatasi banjir.

Hanya gerebek lumpur. Itu kan pekerjaan rutin. Ibaratnya kita punya rumah tiap hari kita sapu. Kalau kita mau renovasi rumah kan bukan sekadar nyapu," katanya.

Sejumlah daerah di Jakarta terendam banjir pada Senin (1/11). Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat pada pukul 18.00 WIB, ada 13 RT di Ibu Kota yang terendam banjir.

13 RT itu berada di beberapa kelurahan di wilayah Jakarta Timur. Di Kelurahan Lubang Buaya, ada 1 RT yang terendam banjir dengan ketinggian 40 cm. Banjir disebut karena luapan Kali Sunter.

Di Kelurahan Cipinang Melayu, BPBD mencatat ada 9 RT yang terdampak banjir dengan ketinggian 40-55 cm. Banjir di daerah ini juga disebut karena luapan Kali Sunter.

Sementara di Kelurahan Cipinang Muara, ada 3 RT yang terdampak banjir dengan ketinggian 40 cm. Luapan Kali Sunter disebut menjadi penyebab banjir di daerah tersebut.

(yoa/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER