Jerinx SID Ditawari Jadi Duta Narkoba oleh BNNP Bali

CNN Indonesia
Rabu, 03 Nov 2021 11:25 WIB
Drummer SID Jerinx (kedua kiri) mengaku ditawari menjadi 'Duta Narkoba' oleh BNNP Bali. (Foto: cnnindonesia/kadafi)
Denpasar, CNN Indonesia --

Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Provinsi Bali disebut berencana menjadikan musisi I Gede Aryastina alias Jerinx sebagai Duta Narkoba.

Hal itu dikatakan Jerinx, yang ditemani istrinya Nora Alexandra, saat menghadiri acara pemusnahan barang bukti narkotika di Kantor BNNP Bali, Denpasar, Rabu (3/11).

"Pembicarannya seperti itu (mengajak jadi duta)," kata Jerinx, di lokasi.

Awalnya, kata dia, BNNP Bali menyaksikan video klip Barisan Badai yang berkolaborasi dengan Anak Terali Besi alias Antrabez, grup band narapidana di Lapas Kerobokan Klas II A, Denpasar, Bali, yang rilis pada 29 Oktober.

"Dimana, saya dengan istri bernyanyi di sana diiringi oleh Antrabez dan mereka sangat suka akan lirik lagu tersebut karena lirik itu mengandung kekuatan positif agar orang itu bisa berubah melalui masalah," ujarnya.

"Dan, masalah itu harus dilewati, Barisan Badai harus dilewati agar kita menjadi manusia lebih kuat dan lebih positif dan semangat," lanjut dia.

Usai melihat video klip itu, kata Jerinx, BNNP Bali mengontak pihak Lapas Kerobokan.

"Mereka mengontak Lapas Kerobokan, 'apakah Jerinx bersedia diajak bekerjasama oleh BNN?', dan saya pribadi, saya rasa karya saya diapresiasi dan sesuai dengan spirit lagu Barisan Badai memberi motivasi orang bisa lebih baik lagi," jelasnya.

Jerinx pun mengaku menerima tawaran tersebut sambil berharap karya-karyanya bisa mengedukasi masyarakat untuk menghindari bahaya narkoba.

"Jadi saya ingin, karya saya ini bisa membuat atau memberi nilai-nilai positif atau energi positif kepada siapapun yang mendengarkan dan salah satu energi positif itu, bisa hidup sehat bersih tanpa narkoba," ujarnya.

Sementara, Kepala BNN Provinsi Bali Brigjen Pol. Gde Sugianyar Dwi Putra berdalih bukan soal benar atau tidaknya penetapan Jerinx sebagai Duta Narkoba. Menurutnya, BNN harus hadir di seluruh masyarakat Bali karena narkoba tidak mengenal lapisan masyarakat.

"Siapa saja bisa terkena untuk itu saya harus mengedukasi dengan pendekatan soft power. Seperti, yang diamanatkan oleh Bapak Golose selaku Kepala BNN RI," ujar Sugianyar.

"Selain melakukan penegakan hukum yang keras, kita juga harus melakukan pendekatan yang sifatnya soft, mengedukasi dan menyakinkan bagi mereka yang telanjur menjadi korban atau pecandu harus direhabilitasi bukan di penjara. Karena, penjara kita sudah overcapacity di Lapas Kerobokan, 500 persen," jelasnya.

Dengan situasi seperti itu, pihaknya menggandeng seluruh tokoh masyarakat dan tokoh lokal untuk mengedukasi bahaya narkoba. Pasalnya, aku dia, mengajak pecandu untuk rehabilitasi tak semudah membalikkan telapak tangan. 

"Kita yakinkan untuk mengajak, mengkolaborasi, mengedukasi followers-nya dia. Supaya, menjauhi narkoba. Apabila, sudah terlanjur menjadi pecandu agar ajak direhabilitasi mengajak rehabilitasi tidak segampang kita ucapkan," ujarnya.

"Walaupun, dia tidak dipenjara, gratis (rehabilitasi), privasi dijamin masih banyak orang tidak mau. Karena, orang kalau sudah kecanduan bukan dirinya yang berperan sekarang tapi sarafnya yang sudah rusak itu yang menginginkan narkoba. Sehingga susah sekali untuk diajak rehabilitasi," ujar Sugianyar.

Diketahui, Jerinx, yang sudah menjalani masa hukuman kasus ujaran kebencian 'IDI kacung WHO', kini masih menghadapi proses hukum dugaan pengancaman dengan pelapor pegiat media sosial Adam Deni.

(kdf/arh)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK