UPDATE CORONA 3 NOVEMBER

Positif Covid Tambah 801 Kasus, 24 Orang Meninggal Dunia

CNN Indonesia
Rabu, 03 Nov 2021 17:05 WIB
Di tengah bayang-bayang ancaman gelombang ketiga covid, pemerintah menggenjot target vaksinasi dosis kedua hingga 60 persen pada akhir tahun ini.
Ilustrasi. Vaksinasi di tengah pandemi covid-19 di Indonesia. (CNN Indonesia/ Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kasus baru positif covid-19 sejak awal pandemi hingga per Rabu (3/11) mencapai 4.246.174 kasus, setelah penambahan 801 kasus pada hari ini. Sebanyak 24 orang meninggal dunia hari ini, membuat total kematian mencapai 143.481 kasus.

Satgas Pengendalian Covid-19 turut mencatat angka kesembuhan sebanyak 814, membuat total pasien sembuh mencapai 4.091.101 pasien.

Jumlah spesimen yang diperiksa pada hari ini sebanyak 253.123 unit. Sementara itu terjadi penurunan 37 kasus aktif, membuat total kasus aktif per hari ini berada di angka 11.592 pasien.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tengah kampanye penegakan protokol kesehatan kepada masyarakat, pemerintah turut memasang target vaksinasi setidaknya hingga akhir tahun ini.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan setidaknya 60 persen dari target vaksinasi Covid-19 atau sekitar 124 juta orang menerima suntikan dosis kedua pada akhir 2021.

Sementara, pemberian dosis pertama ditargetkan rampung mencapai 80-85 persen dari target nasional. Adapun total sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia yakni 208.265.720 orang.

"Target kita adalah di akhir tahun, 80-85 persen dari 208 juta sasaran mendapat vaksinasi dosis pertama, setidaknya mereka akan memiliki proteksi 40 persen. Kemudian, target kedua, 60 persen dosis kedua di akhir tahun," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada CNNIndonesia.com, Rabu (3/11).

Sementara itu, Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra memprediksi Indonesia berpotensi mengalami ledakan kasus virus corona (covid-19) yang dapat terjadi secara tiba-tiba di waktu-waktu yang akan datang.

Hermawan menilai, gambaran mobilitas warga yang saat ini sudah hampir kembali seperti keadaan pra pandemi berpotensi besar menjadi akar penularan yang masif di lingkungan masyarakat. Apalagi menurutnya saat ini kebijakan pemerintah sudah tidak merepresentasikan lagi kampanye jaga jarak aman.

"Hemat kami akan ada suatu waktu yang sporadis, unpredictable, bisa jadi karena kekhawatiran kami, kasus covid-19 itu meledak tiba-tiba boleh jadi karena adanya mutasi virus baru yang kemudian adanya keramaian, penularannya semakin cepat," kata Hermawan saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (3/11).

(ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER