Sementara itu, Pengamat pertahanan dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Kusnanto Anggoro, mengusulkan Andika untuk mengoptimalkan masa aktifnya dengan membuat sejumlah program prioritas apabila telah resmi menjabat Panglima TNI.
Menurutnya, salah satu hal yang harus dioptimalkan Andika ialah terkait regenerasi kepemimpinan di seluruh matra TNI. Dia berkata, kondisi kepemiminan di sejumlah matra TNI tidak merata saat ini, khususnya di beberapa jabatan jenderal bintang satu dan dua.
"Lakukan program prioritas, Andika punya kemampuan untuk melakukan hal itu. Menyiapkan regenerasi yang lebih baik di lingkungan TNI, karena ini tidak rata bottle neck-nya," ucap Kusnanto saat dihubungi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misalnya ada berapa orang yang sudah duduki bintang dua, bintang satu, menyiapkan pengganti pimpinan TNI AD atau mempercepat regenerasi di lingkungan TNI AD, AL, AU, karena banyak yang akan pensiun dalam waktu dekat," ucapnya.
Kusnanto pun mendorong Andika apabila dilantik menjadi Panglima agar melanjutkan konsep interoperabilitas konsep yang sudah dimulai di era Hadi. Interoperabilitas adalah kemampuan untuk membuat sistem dan organisasi bekerja sama. Sehingga, menurut Kusnanto, konsep itu harus lebih diturunkan ke dalam konsep yang lebih operasional seperti soal menyusun doktrin operasional TNI.
"Sekarang TNI punya doktrin Tri Dharma Eka Karma, tapi baru sebatas political doctrin of Indonesian military, belum semacam doktrin operasional terkait prioritas ancaman, bagaimana menghadapi ancaman itu, dan operational tactic untuk menghadapi ancaman itu," katanya.
"Itu bisa selesai dalam waktu satu tahun. Bila sudah dilakukan, sudah meletakkan landasan kuat untuk [kepemimpinan] berikutnya," imbuh Kusnanto.