Warga Wadas Bakal Lapor ke Mabes Buntut Polisi Bersenjata Wara-wiri

CNN Indonesia
Jumat, 05 Nov 2021 04:09 WIB
Warga Desa Wadas berencana melaporkan ke Mabes Polri lantaran personel dari Polres Purworejo wara-wiri di desa dengan senjata lengkap.
Ilustrasi anggota polisi bersenjata lengkap (ANTARAFOTO/Basri Marzuki)

Direktur Walhi Yogyakarta, Halik Sandera merasa ganjil dengan dalih patroli aparat. Menurutnya, apabila memang berniat menjaga keamanan, cukup menerjunkan beberapa personel dan tidak perlu menenteng senapan laras panjang.

"Kalau memang benar berpatroli seharusnya cukup dengan satu mobil. Jadi tidak perlu banyak anggota polisi sampai membawa senjata seperti itu dan tidak perlu mengenakan rompi anti peluru. Itu di luar normal, dan sangat wajar warga merasa sangat resah," kata Halik.

Halik meyakini masyarakat Wadas juga memiliki mekanisme sendiri guna menjaga wilayahnya selama masih bisa dikendalikan oleh warga. Tidak perlu aparat terlalu intensif turun ke lapangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabid Humas Polda Jateng Kombes M. Iqbal Alqudusy pernah dikonfirmasi soal kehadiran aparat Polres Purworejo selama tiga hari berturut-turut sebelum tanggal 23 September 2021 lalu.

Saat itu Iqbal menampik tudingan yang menyebut jajaran Polres Purworejo telah melakukan intimidasi dan teror terhadap warga Wadas.

Iqbal mengklaim kedatangan aparat di Wadas sebatas melakukan bagi-bagi masker dan menjalankan tugas menjaga pemeliharaan keamanan ketertiban masyarakat (Harkambtibmas).

"Aman di Purworejo. (Aparat) melaksanakan patroli dan membagi masker. Patroli adalah tugas Polri dalam rangka Harkambtimbas," kata Iqbal lewat WhatsApp, Kamis (23/9) silam.

Dikonfirmasi terpisah dan masih pada hari yang sama, Kapolres Purworejo AKBP Fahrurozi justru mempertanyakan kabar atau isu adanya ketakutan warga dengan patroli jajarannya. Ia meminta warga berpikir jernih.

Menurutnya, warga seharusnya merasa terayomi dengan kehadiran aparat kepolisian. Fahrurozi menyebut warga yang takut dengan keberadaan polisi biasanya adalah penjahat atau pelaku kriminal.

"Kami patroli dengan senjata itu kan cara kami sesuai SOP pastinya dalam melindungi warga dari kejahatan, dan gangguan kamtibmas, pastinya warga jadi merasa nyaman karena terlindungi oleh kami. Sebaliknya, yang justru takut dengan polisi itu biasanya penjahat atau pelaku kriminal," kata Fahrurozi lewat sambungan telpon kepada CNNIndonesia.com, Kamis (23/9).

(kum/bmw)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER