Koalisi Sipil Desak Kepolisian Temukan Peneror Veronica Koman

CNN Indonesia
Senin, 08 Nov 2021 13:49 WIB
Veronica Koman. (CNN Indonesia/Farid Miftah Rahman)
Jakarta, CNN Indonesia --

Koalisi Masyarakat Sipil Pembela HAM mendesak agar kepolisian dan pemerintah dapat mengusut serius teror yang dikirim ke rumah kerabat aktivis Veronica Koman pada Sabtu (7/11).

Usman Hamid, perwakilan koalisi dari Amnesty International Indonesia menyebut polisi dan pemerintah harus menemukan segera pelaku teror itu dan membawanya ke meja hijau.

"Kami mendesak kepada pemerintah untuk bisa menemukan pelakunya, dan mengajukan pelakunnya ke pengadilan," kata Usman dalam konferensi pers daring, Senin (8/11).

Usman menduga peristiwa ledakan itu terjadi berkaitan dengan aktivitas Vero yang getol membela permasalahan Hak Asasi Manusia (HAM), terutama di Papua.

"Serangan ini dalam pandangan kami adalah serangan terhadap kerja-kerja seorang pengacara hak asasi manusia terlebih anggota dari perhimpunan advokat Indonesia atau Peradi dan dia banyak berperan sebelumnya sebagai pengacara dari aliansi mahasiswa Papua," jelas Usman.

Usman menyebut salah satu yang dikerjakan oleh Vero adalah pendampingan kasus komite nasional Papua Barat dan organisasi pemuda yang menyampaikan konsen mereka secara damai.

Terkait itu, ia juga mengingatkan agar peristiwa tersebut segera ditindaklanjuti. Ia khawatir, teror berujung ancaman kematian seperti yang sebelum-sebelumnya terjadi lagi. Menurutnya, segala kemungkinan bisa terjadi.

"Saya kira banyak peristiwa yang kita saksikan selam ini bahwa negara tidak mengambil tindakan segera untuk melindungi orang orang yang diancam sangat mungkin eskalasi itu bisa mematikan," tuturnya.

Sebelumnya, sebuah benda meledak di rumah kerabat Vero pada Minggu (7/11) sekitar pukul 10.45 WIB. Diduga ledakan ini merupakan teror dari orang tak dikenal.

Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Polri, Kombes Aswin Siregar menduga ledakan itu terkait dengan proses advokasi masyarakat Papua yang gencar dilakukan Vero selama ini.

Dugaan itu muncul karena terdapat temuan kertas bertuliskan pembelaan Veronica terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua di garasi rumahnya.

"Diperkirakan merupakan bentuk ancaman terhadap penghuni rumah terkait tindakan-tindakan Veronica Koman," kata Aswin saat dikonfirmasi, Minggu (7/11) malam.

(yla/ugo)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK