Warga Cipinang Harap Anies Segerakan Keruk Sungai seperti Era Ahok

CNN Indonesia
Rabu, 10 Nov 2021 08:13 WIB
Warga Cipinang Melayu berharap Gubernur DKI Anies Baswedan segera melakukan pengerukan sungai, sehingga luapan tidak merembet ke permukiman warga saat hujan.
Sungai Sunter di kawasan Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, Selasa (9/11). (CNN Indonesia/ Syakirun Niam)
Jakarta, CNN Indonesia --

Warga Kelurahan Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur berharap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeruk Sungai Sunter yang semakin dangkal.

"Harapannya ya itu kalinya dikeruk. Itu kan kalinya udah dangkal," kata salah satu warga RT 4, RW 4, Kelurahan Cipinang Melayu, Masrifah (47).

Menurut kesaksian Masrifah, pengerukan Sungai Sunter terakhir kali dilakukan pada masa Gubernur Basuki Tjahja Purnama atau Ahok benerapa tahun silam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masrifah menyebut saat ini jika volume air meningkat sedikit saja Sungai Sunter meluap dan membanjiri kawasan tempat tinggalnya.

Masrifah mengatakan warga sudah kerap mengusulkan pengerukan sungai ini ke pemerintah kelurahan setempat. Ia juga menduga lurah telah menyampaikan usulan ini ke pejabat di atasnya. Namun, hingga saat ini sungai itu belum juga dikeruk.

"Ya (terakhir) jaman Ahok kayaknya dikeruk tuh, sudah lama. Sekarang airnya sedikit juga langsung meluap karena cetek banget itu dangkal," kata Masrifah.

Sementara itu, warga RT 4, RW 4 lainnya, Afif Ilham (18) mengatakan pelebaran kali era Gubernur Anies Baswedan menjadi tertunda.

Menurut Afif, pelebaran Sungai Sunter yang membelah kelurahan Cipinang Melayu sejauh ini masih menjadi wacana dan hanya ada pengukuran.

"Jaman Pak Anies itu pelebaran kali ini jadi tertunda. Ini kan pelebaran kali ini jaman Pak Ahok, kalau jaman Pak Anies kayak tertunda. Sampai sekarang belum, baru diukur-ukur doang si," ujarnya.

Menurut Afif, pada era Ahok, Sungai sunter dikeruk lebih dari satu kali. Tqpi, kata Afif, Sungai Sunter saat ini menjadid angkal karena sudha lama tidak dikeruk.

Menurutnya, titik dalam sungai itu hanya di sekitar pinggiran kali. Sementara, bagian tengah sungai dangkal. Afif menyarankan pemerintah agar mengeruk sungai tersebut agar airnya tidak meluap.

"Berapa kali ya, ada beton-beton di situ itu jaman Pak Ahok. Itu (sungai) didalamin terus. Sekarang kan banyak banget lumpur jadi kagak rata," ujar Afif.

"Yang dalam bukannya di tengah, yang pinggir yang dalam, yang tengah malah cetek paling sedengkul," ujarnya.

Jakarta Timur merupakan wilayah DKI yang terdampak banjir. Di wilayah ini terdapat 52 RT di 5 kelurahan yang tergenang. Masing-masing 1 RT di Kelurahan Balekambang dengan ketinggian air sekitar 50 cm. Banjir disebut karena luapan Kali Ciliwung dan curah hujan yang tinggi.

Untuk di Kampung Melayu, ada 15 KK yang terdiri dari 65 orang mengungsi di Aula Kantor Kelurahan Kampung Melayu dan Aula Masjid Ittihadul Ikhwan RW 008 akibat banjir tersebut.

(iam/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER