ANALISIS

Sintang Terendam Banjir 3 Pekan, Cermin Gagap Urus Bencana

CNN Indonesia
Jumat, 12 Nov 2021 10:33 WIB
Sejumlah pakar mengkritik pemerintah pusat hingga daerah tak becus tangani banjir di Sintang Kalbar yang sudah 3 pekan tak surut.
Banjir Sintang Kalbar. (ANTARA FOTO/JANE ELISABETH WUYSANG)

Abdul mengaku, pada awalnya ia menerima laporan dari BPBD Sintang bahwa banjir terjadi pada awal hingga pertengahan Oktober 2021, BNPB juga sudah menerjunkan tim untuk menangani banjir akibat luapan sungai Kapuas.

Setelah itu, pemda setempat tidak memberikan perkembangan lanjutan sehingga menurut BNPB banjir sudah dapat ditangani.

Namun ternyata pada awal November 2021, BPBD Sintang kembali melaporkan bahwa banjir masih mengenangi ribuan rumah warga dengan ketinggian yang bervariatif hingga mencapai 2-3 meter itu. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita di BNPB dapat update banjir lagi itu di awal November. Awalnya, asumsi kita itu kalau tidak update kondisi lagi itu berarti tidak berkembang banjirnya," jelasnya.

Lebih lanjut, Abdul juga menyebut bahwa penanganan bencana di Indonesia merupakan kolaborasi antar banyak kementerian dan lembaga.

Ia menjelaskan, bencana di Sintang ini perlu banyak sinergi, seperti misalnya perlu sokongan dari Kementerian PUPR untuk perbaikan dan pengoptimalan tanggul di sungai Kapuas yang menjadi faktor penyebab banjir di Sintang.

Abdul melanjutkan banjir di Sintang disebabkan karena intensitas hujan tinggi yang menyebabkan debit air di sungai Kapuas tinggi, sementara daya tampungnya berkurang. Sehingga kemudian meluap dan merendam rumah warga yang berada di sekitar bantaran sungai Kapuas.

Ia juga menyebut, bencana banjir di Kalimantan Barat ini memang dapat terus berulang. Ditambah pada November hingga Februari sebagian besar wilayah di Tanah Air mengalami fenomena La Nina yang dapat memicu terjadinya peningkatan frekuensi dan intensitas curah hujan dari 20 persen hingga 70 persen.

"Untuk itu, kita harus kerja keras membenahi di hulu supaya serapan air optimal, dan kemudian secara bertahap mungkin untuk yang menuju puncak musim hujan yang disertai La Nina, tanggul-tanggul sungai daerah luapan air itu ditutup dulu," kata dia.

Pada akhirnya, bencana yang diakibatkan faktor alam yang mutlak terjadi ini menurut Abdul harus bisa dijadikan pembelajaran seluruh pihak agar lebih bersinergi. Ia juga mewanti-wanti kepada seluruh pemda untuk selalu berkomunikasi dengan pemerintah pusat.

Adapun untuk penanganan bencana banjir di Sintang saat ini, ia mengatakan bahwa seluruh pihak sudah berupaya sebaik mungkin baik di pemerintah pusat maupun pemda.

"Ini kenapa kita membutuhkan informasi dari pemda, mereka mengkalkulasi mana yang bisa ditangani baik secara kelengkapan personil dan sebagainya, kemudian mana yang tidak bisa, disitu pemerintah pusat maju," ujar Abdul.

(khr/dal)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER