Komedian Sunarji alias Narji Cagur menyebut bahwa dirinya tak berniat nge-prank atau berbuat jahil usai resmi bergabung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) setelah dikabarkan dekat dengan Partai Demokrat.
Narji mengatakan, keputusannya memilih PKS telah melalui proses panjang dan penjajakan dengan banyak partai, tak hanya Demokrat. Ia membantah jika kabar kedekatan dirinya dengan Demokrat hanya untuk main-main.
"Kalau dibilang prank gitu nggak ada. Saya juga enggak ada niat nge-prank," kata dia di kantor DPD PKS Kota Tangerang Selatan, Rabu (5/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Narji bercerita, kedekatan dirinya dengan Demokrat bermula saat ia bertemu dengan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat Andi Arief dalam sebuah acara. Kala itu, ia mengajak Andi berdiskusi soal politik.
Lalu, kepada Andi, Narji meminta izin untuk sowan ke kantor DPP Partai Demokrat di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat. Narji menegaskan, kunjungannya kala itu tak lebih hanya ingin berdiskusi soal politik.
Ia membantah kabar yang menyebut dirinya secara resmi telah bergabung atau mendaftarkan diri menjadi kader partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu.
"Kemudian saya bilang, Bang [Andi Arief] ngobrol-ngobrol politik. Kalau di sini nggak enak. Boleh dong saya main ke DPP. Dan saya sangat menghargai Bapak Andi Arief, serta jajarannya, walcome. Artinya selamat datang," kata Narji.
Usai resmi bergabung dengan PKS, dia bilang hubungannya dengan Demokrat saat ini masih terjalin baik. Kata Narji, Andi juga telah mengucapkan selamat kepada dirinya usai masuk dunia politik secara resmi.
"Justru makin dekat. Selamat datang di politik secara resmi," katanya.
Sementara itu, Narji menyebut alasan dirinya memilih PKS karena ia memiliki banyak pengalaman baik dengan partai Islam itu. Menurutnya, PKS merupakan partai yang banyak turun ke masyarakat.
Mengamati dunia politik sejak SMA, Narji menyebut PKS kerap berada di garda paling depan terjun ke masyarakat, terutama di saat-saat kritis. Misalnya, kata dia, saat peristiwa jebolnya Situ Gintung pada 2009 silam, dan gempa Bumi di Banten pada 2018.
"Itu yang membuat saya berpikir, di PKS ini saya tidak berpikir secara politis. Paling utama berpikir secara sosial," katanya.
Narji resmi bergabung dengan PKS pada Minggu (19/12) lalu. Kartu tanda anggotanya diserahkan langsung oleh Presiden PKS, Achmad Syaikhu. Kepada Narji, Syaikhu mengatakan kader barunya itu ke depan akan banyak belajar politik santun dari para ustadz PKS.