CEO Teras Kaca Nur Nasution berniat menghidupkan kembali wahana Ngopi in The Sky di Pantai Nguluran, Girikarto, Panggang, Gunungkidul yang disetop operasionalnya oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (6/1) kemarin.
Nur meyakini wahananya mendapat dukungan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. Ia merujuk pada unggahan Sandiaga di akun Instagram pribadinya, @sandiuno, Sabtu (8/1) malam.
"Njih (wahana dilanjut), ada support dari Mas Menteri (Sandiaga). Mas Menteri menanggapi komentar positif dari masyarakat tentang sebuah kreativitas dan inovasi pariwisata di Yogyakarta," kata Nur melalui pesan WhatsApp, Sabtu malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam unggahannya, Sandiaga berharap melalui sertifikasi CHSE yang menjamin keamanan serta kemudahan dalam perizinan, atraksi wisata yang menuai respon positif masyarakat dan mampu membuka lapangan kerja baru dapat segera dibuka kembali.
Nur pun mengklaim usaha pariwisatanya telah mengantongi sertifikat CHSE sebagaimana dipersyaratkan oleh Kemenparekraf serta Dinas Pariwisata DIY.
"CHSE itu sudah mencakup keseluruhan, dan kita akan lengkapi dengan mengundang pakar CHSE. Insyallah," ucap Nur.
Berikutnya, ia berencana mengurus perizinan mobile crane untuk pengoperasian wahana Ngopi in The Sky. Sebelumnya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY telah menegaskan bahwa penggunaan mobile crane hanya untuk barang, bukan manusia.
"Mungkin enggak (mengganti crane), karena di luar negeri pun sama ya, pakai crane," sebut Nur.
Ke depan, pihaknya juga berniat untuk menjalin komunikasi lebih jauh dengan Kemenparekraf guna memastikan nasib dari wahana Ngopi in The Sky ini.
"Dan mudah-mudahan beliau (Sandiaga) berkenan untuk membuka kembali, re-open Ngopi in the Sky," harapnya.
Sementara semua masih akan diupayakan dan berproses, Nur belum akan mengoperasikan kembali wahananya walaupun hanya untuk uji coba. Ia juga urung mengeksekusi wacana pendirian wahana baru pengganti, maupun menjadikan Ngopi in The Sky sebagai monumen.
Operasional Wahana Ngopi in The Sky di Teras Kaca, Pantai Nguluran, Gunungkidul, dihentikan Pemda DIY sejak 4 hari setelah masa uji coba pengoperasiannya dengan alasan faktor keselamatan dan keamanan pengunjung.
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji menuturkan, dari hasil pemeriksaan, crane yang digunakan pengelola adalah alat yang disewa dari luar kota. Karena itu dibutuhkan pengecekan termasuk asal-usul dan guna operasionalnya apakah masih berlaku atau tidak.
"Informasi yang kami terima, penggunaan crane itu belum ada izin, penggunaannya tidak sesuai dengan spesifikasi barang itu tentu ini juga harus ada yang menjamin keselamatannya," ujar Aji, Kamis (6/1).
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Rahajo mengatakan selain penggunaan alat yang tidak tepat, lokasi wahana yang berada di bibir pantai juga sangat riskan bagi keselamatan wisatawan.
Menurut dia, posisi di tepi pantai mengakibatkan tingkat korosi yang tinggi akibat angin laut yang membawa kadar garam yang tinggi. Aspek kepemilikan sertifikat CHSE pelaku wisata itu, kata dia, sangat penting untuk dikantongi lebih dahulu.
"SDM yang mengoperasionalkan harus bersertifikat juga punya lisensi khusus, dan ini semua harus dipenuhi kalau tidak ya sebaiknya dihentikan, karena kalau terjadi kecelakaan akan menimbulkan 'multiplayer effect' yang luar biasa," ujar Singgih.
CEO Teras Kaca, Nur Nasution pun sempat menyatakan merugi hampir Rp1 miliar imbas keputusan Pemda DIY ini. Ia yang bersikukuh wahananya aman untuk dinaiki ini mengaku legowo. Namun, ia meminta pemerintah tak tebang pilih dalam menindak wahana-wahana lain yang tak sesuai persyaratan keamanan.
(kum/wis)