Wakil Ketua DPRD DKI soal Kunker Luar Negeri: Masa Mau ke Lebak?

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik mengatakan studi banding atau kunjungan kerja (kunker) ke luar negeri merupakan hal yang penting dilakukan oleh anggota dewan.

Menurutnya, studi banding memiliki manfaat untuk pembangunan Jakarta.

"Studi banding itu perlu. Masa ke kampung rumah saya. Coba masa mau studi banding ke Lebak, enggak mungkin," kata Taufik saat dihubungi, Senin (10/1).

Taufik mencontohkan DPRD DKI pernah studi banding ke Jerman untuk mempelajari pengolahan sampah. Dari studi banding itu, gagasan membuat intermediate treatment facility (ITF) pun muncul.

"Banyak hal yang sebetulnya bisa kita ambil dari negara-negara maju, kalau kita mau studi banding ke Lebak, saya setuju-setuju saja, cuma nanti jangan marah kalau enggak ketemu apa yang mesti diterapkan," katanya.

Taufik tidak berkomentar banyak soal kenaikan anggaran. Ia meminta informasi ditanyakan ke Sekretariat Dewan.

"Makanya tolong dicek dulu berapa orang di situ. Kalau penjelasannya 300 orang, siapa yang pergi. Anggota dewan 106," katanya.

Anggaran kunjungan kerja luar negeri DPRD DKI Jakarta diketahui naik dua kali lipat menjadi Rp45,1 Miliar dalam Raperda APBD hasil evaluasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tahun 2022.

Alokasi tersebut naik jauh dari anggaran dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) yang hanya sebesar Rp22,55 miliar.