Wali Kota Depok Mohammad Idris tidak akan menerapkan micro lockdown atau penguncian wilayah setelah ditemukan empat kasus Covid-19 varian Omicron di wilayahnya.
Idris beralasan keempat warganya yang terjangkit Omicron langsung menjalani isolasi, sehingga micro lockdown belum diperlukan.
"Oh tidak [tidak akan melakukan lockdown di daerah tempat tinggal warga yang terkena Omicron]. Alhamdulillah bahwa semua kasus omicron yang warga Depok yang 'ber-KTP Depok' itu sudah terisolasi, bisa dibilang aman," kata Idris dalam video yang dibagikan Senin (11/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Idris mengatakan, kasus pertama adalah pelaku perjalanan dari luar negeri dan sudah dikarantina di Wisma Atlet Jakarta. Kasus kedua, positif Omicron di luar negeri setelah melakukan perjalanan dari Indonesia.
Ia menyebut kasus kedua saat ini masih karantina di luar negeri. Meski begitu, pihaknya tetap akan melakukan kontak telusur di sekitar kediaman warga yang terpapar.
"Kasus kedua memang sempat pulang ke Depok dan kami masih terus melacak keluarga dari kasus kedua ini karena yang bersangkutan ada di luar negeri," ucapnya.
Kemudian, kasus ketiga dan empat merupakan cucu dan nenek. Idris menyebut pihaknya sudah melakukan kontak telusur. Adapun kondisi cucu dan nenek itu sudah dinyatakan sembuh.
Idris bilang Pemkot Depok saat ini tengah menyusun surat edaran untuk mengantisipasi merebaknya kasus Omicron. Namun, ia juga meminta warga tetap tenang, tidak panik dan tetap menjaga protokol kesehatan.
"Jadi aman Insya Allah, mudah-mudahan tidak ada kasus baru dan kita sudah antisipasi dengan SE kepada warga dan masyarakat tetap waspada, jaga kesehatan minimal pakai masker," ucap dia.
Sebelumnya Idris sempat menyebut total kasus Omicron di Depok berjumlah enam. Namun tak lama ia mengklarifikasi jadi empat kasus.
"Perlu saya klarifikasi bahwa sebelumnya saya dapat informasi ada dua, ternyata yang dua informasi itu yang saya sampaikan juga pada saat apel dan ternyata kasus yang sama. Jadi sebenarnya ada empat kasus, bukan enam," kata Idris kepada wartawan, Senin (10/1).
(yla/wis)