Gus Yahya soal Pengurus PBNU Akomodasi Parpol: Supaya Saling Kontrol

CNN Indonesia
Kamis, 13 Jan 2022 00:50 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengakui kepengurusan PBNU 2022-2027 turut mengakomodasi orang-orang yang memiliki latar belakang partai politik tertentu.

Ia menegaskan upaya itu sebagai instrumen kontrol satu sama lain untuk menjaga jarak NU dari kepentingan politik.

"Supaya dalam kepengurusan nanti bisa saling kontrol untuk saling jaga agar jarak NU dari berbagai pihak politik tetap sama satu sama lain," kata Yahya di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (12/1).

Diketahui, terdapat beberapa kader partai politik masuk dalam kepengurusan PBNU 2022-2027. Mereka di antaranya politikus Partai Golkar Nusron Wahid hingga politikus PDI Perjuangan Mardani Maming.

Tak hanya itu, terdapat nama Mustasyar PBNU Dimyati Rois yang berstatus sebagai Ketua Dewan Syuro DPP PKB. Lalu, A'wan PBNU Taj Yasin Maimoen juga berstatus sebagai politikus PPP. Terdapat pula nama Ketua PBNU Nasyirul Falah Amru yang merupakan anggota DPR RI dari Fraksi PDIP

Meski demikian, Yahya menegaskan bahwa NU tetap mengambil jarak dengan berbagai kepentingan politik.

Ia menegaskan dengan memasukkan tokoh-tokoh dari latar belakangan politik yang berbeda untuk saling menjaga satu sama lainnya.

"Karena kalau kita bersihkan politisi sama sekali, tetap saja kepentingan politik berusaha masuk. Dan justru dengan memasukkan orang-orang diketahui punya latar belakang politik, seperti Pak Nusron Golkar, PDIP, PKB dan sebagainya, supaya mereka saling menjaga," kata dia.

"Kalau mereka bertindak dan sampaikan sesuatu yg miring terhadap kepentingan politik masing-masing itu bisa langsung ketahuan," tambahnya.

Sebelumnya, Yahya telah menetapkan daftar pengurus yang akan membantunya di periode PBNU 2022-2027. Ada nama Ketum PBNU sebelumnya Said Aqil Siradj hingga Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di jajaran petinggi PBNU.

"Susunan pengurus ini agak lebih gemuk dari biasanya. Kami sengaja merancang sedemikian rupa karena NU ini memiliki konstituensi sangat luas," kata Yahya saat konferensi pers, Rabu (12/1).

(ain/rzr/ain)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK