Eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto membacakan testimoni Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terkait vaksin besutannya, yaitu Vaksin Nusantara. Testimoni itu dituliskan oleh Prabowo dalam buku 'Mengenal dan Membuat Vaksin Nusantara'.
Dalam testimoninya, Prabowo mengatakan Vaksin Nusantara (Vaknus) adalah bentuk pertahanan negara. Sebab, vaksinasi itu dibuat untuk memerangi virus Covid-19 yang melanda Indonesia.
"Menhan Prabowo dalam sambutan pada buku 'Mengenal dan Membuat Vaksin Nusantara 'menyatakan bahwa vaknus merupakan salah satu bentuk pertahanan negara," kata Terawan dalam pidato ilmiah atas pengukuhan gelar profesornya, Rabu (12/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Khususnya di bidang kesehatan dalam menghadapi perang biologis melawan perang Covid-19," imbuhnya.
Terawan mengatakan, Prabowo sangat mendukung Vaksin Nusantara. Apalagi, vaksin itu merupakan buatan anak bangsa. Parabowo, kata Terawan, menilai Vaksin Nusantara sebagai solusi dunia dalam menghadapi pandemi global.
"Hadirnya Vaknus dapat menjadi titik terang dari lorong panjang melawan pandemi Covid 19 bagi dunia khususnya Indonesia," kata dia membacakan testimoni Prabowo.
Selain Prabowo, Terawan juga pamer dukungan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sola Vaksinasi Nusantara. Berdasarkan klaimnya, Listyo mengatakan Vaksin Nusantara hadir di waktu yang tepat.
"Salah satu cara untuk menekan penyebaran dan dampak yang ditimbulkan pandemi adalah pembuatan Vaknus. Vaknus hadir di waktu yang tepat sebagai solusi permasalahan pandemi covid-19," kata Listyo dalam testimoninya sebagaimana dibacakan Terawan.
Menurut Listyo, Vaknus juga memperlihatkan bahwa Indonesia dapat mengubah ancaman menjadi suatu peluang untuk melakukan lompatan kemajuan.
"Pembuatan vaknus akan berkontribusi dalam menyelamatkan banyak nyawa rakyat Indonesia. Keberhasilan ini juga menjadi kebanggaan kita bersama sebagai vaksin yang dibuat dan diproduksi dalam negeri," bunyi testimoni Listyo.
Pada uji klinis tahap dua, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum memberikan izin uji klinis lanjutan. Namun, BPOM, Kementerian Kesehatan dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) pada 19 April lalu membuat nota kesepahaman alias MoU.
Dari MoU itu disepakati bahwa proses pengambilan sampel darah relawan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta itu hanya dilakukan guna kepentingan penelitian dan pelayanan. Artinya hanya orang yang berminat menggunakan Vaksin Nusantara yang akan mendapat vaksin tersebut.