Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengkritik rencana pembangunan Kampung Susun atau Rumah Susun Bayam, Jakarta Utara bukan untuk warga terdampak pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).
Pras menyatakan awalnya kampung susun yang menjadi program andalan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk warga yang terdampak proyek pembangunan JIS.
"Kalau ujung-ujungnya Kampung Susun Bayam untuk para pekerja pendukung JIS buat apa dilakukan CAP (Community Action Plan). Itu namanya menipu. Membohongi publik. Bilang saja dari awal warga Kampung Bayam digusur. Ganti juga istilah Kampung Susun Bayam," kata Pras dalam keterangan tertulis, Senin (17/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus PDIP itu mendesak Anies untuk memberikan tempat tinggal yang layak bagi warga Kampung Bayam yang tergusur.
"Seringkali program Pemprov sekarang cuma bagus di kata-kata. Tapi kenyataannya buruk," ujarnya.
Sebelumnya Manajer Proyek PT Jakarta Propertindo (JakPro) Arry Wibowo menjelaskan Kampung Susun Bayam bakal ditempati pekerja pendukung operasional JIS.
"Terkait hunian nanti yang akan dibangun di lahan eks Kampung Bayam itu memang judulnya ini kita tidak memisahkan ini JIS, ini untuk hunian pekerja pendukung operasional," kata Arry, Jumat (14/1).
"Nanti akan dilakukan mekanisme seleksi oleh Pemprov jadi kami menerima itu setelah diseleksi oleh Pemprov," ujarnya.
Beberapa waktu lalu, salah seorang warga Husni Mubarok mengatakan berdasarkan data dari Jakpro, total ada 627 Kepala Keluarga (KK) di Kampung Bayam yang terdampak proyek JIS.
Menurutnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak mau ada penggusuran di Kampung Bayam, namun penataan kampung.
"Pada 28 Agustus 2019 saat Rapim, Pak Anies berikan instruksi penataan kampung, untuk mempertahankan konsep kampung. Beri instruksi ke pihak Jakpro bahwa penataan Kampung Bayam, tidak ada penggusuran, tapi penataan kampung. Cuma dikembalikan lagi ke pihak Jakpro seperti apa," kata Husni kepada CNNINdonesia.com.