Aparat kepolisian mengangkut massa aksi pengungsi Afghanistan menggunakan bus dari Kantor Amnesti Internasional Indonesia (AII), Jakarta Pusat, untuk dibubarkan sekaligus dibawa ke Tangerang Selatan pada Rabu (19/1) sore.
Ratusan pengungsi tersebut mulanya dibubarkan secara paksa oleh kepolisian usai menyampaikan permohonan bantuan kepada pihak AII di kantornya. Pantauan CNNIndonesia.com, pertemuan berlangsung kurang lebih sekitar 1,5 jam dan dilakukan secara tertutup.
Salah satu Koordinator Aksi, Mohammad Ali mengatakan, dalam pertemuan tersebut pihaknya telah menyampaikan permohonan bantuan kepada AII. Hal tersebut dikarenakan mereka menilai Kantor Badan Pengungsi PBB (UNHCR) terlalu lamban dalam mengurus penempatan pengungsi.
"Amnesti tadi juga berjanji akan membawa isu ini ke regional Amnesti di Asia dan pusat di Australia," ujarnya usai melakukan pertemuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sempat terjadi adu mulut ihwal rencana kepolisian yang ingin mengangkut massa aksi ke wilayah Tangerang Selatan. Sejumlah pengungsi menyampaikan keberatan dan ingin membubarkan diri sendiri.
Pasalnya, tidak semua pengungsi bermukim di wilayah Tangerang Selatan. Kendati demikian, permintaan tersebut ditolak secara tegas oleh kepolisian.
Kepolisian bersikeras bahwa pembubaran massa aksi akan dilakukan secara terpusat di satu tempat, yakni Tangerang Selatan. Kendati demikian, kepolisian tidak menjelaskan lebih lanjut lokasi persis pembubaran yang dimaksud.
"Mereka akan dipulangkan ke Tangerang, nanti di sana akan ditampung oleh Kabag Ops Tangsel," ujar Kabag Ops Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Saufi Salamun, di lokasi.
Sebelumnya, massa aksi tersebut berencana melakukan long march dari Taman Monas menuju Kantor AII. Namun, aksi tersebut dilarang keras oleh aparat kepolisian.
Kepolisian berdalih, mereka tetap diperbolehkan melakukan aksi penyampaian pendapat di Kantor AII dengan catatan pergi menggunakan bus.
Kendati demikian, ketika sampai di lokasi kepolisian hanya mengizinkan 10 orang perwakilan pengungsi untuk turun. Sementara sisanya dijaga secara ketat oleh polisi agar tetap berada di dalam Bus.
(tfq/gil)