Kriteria untuk menjadi Kepala Otorita di ibu kota negara (IKN) yang baru diantaranya berlatar belakang arsitek dan pernah menjadi kepala daerah. Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto pun masuk dalam salah satu kriteria tersebut.
Pria yang akrab disapa Danny itu telah dua periode menjabat sebagai Wali Kota Makassar. Danny berlatar belakang sebagai arsitek sebelum memimpin kota daeng.Danny juga sempat menjadi tenaga pengajar di kampus Universitas Hasanuddin sebagai dosen arsitektur.
Ia menempuh pendidikan S1 di jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) dan lulus pada tahun 1989. Danny menjadi arsitek sejak tahun 1989 hingga 2014.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu karya Danny adalah Rumah Pasca Bencana-Aceh, Masjid Raya Makassar, Kantor Gubernur Gorontalo dan Sulawesi Barat, hingga rumah sakit Private Care Hospital.
Meski memenuhi kriteria untuk menjadi Kepala Otoritas di Nusantara, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto pun enggan berkomentar banyak mengenai peluang menjadi pemimpin di IKN.
Danny menuturkan, urusan Kepala Otorita IKN itu merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo.
"Itu semua (keputusan) dari presiden," kata Danny, Minggu (23/1).
Presiden Jokowi menyebutkan menjadi pilihan utama untuk menjadi kepala otoritas, mereka yang merupakan arsitektur dan pernah menjadi kepala daerah.
"Kalau saya pinginnya ada latar belakang arsitektur dan punya pengalaman sebagai kepala daerah," kata Jokowi dalam acara Pertemuan Presiden dengan Pemimpin Redaksi Media Nasional di Istana Negara, Rabu 19 Januari 2022.
Tak hanya Danny Pomanto, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Menteri Sosial, Tri Risma Harini yang diketahui berlatar belakang sebagai arsitek dan juga pernah menjabat sebagai kepala daerah.