Denpasar, CNN Indonesia --
Seiring kebijakan pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Bali pun memprioritaskan vaksinasi booster Covid-19 dengan beberapa target spesifik salah satunya adalah lansia di wilayah tersebut.
"Vaksinasi booster diberikan secara gratis, untuk masyarakat usia 18 tahun ke atas dengan prioritas sasaran lansia dan penderita imunokompromais, dan telah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap minimal 6 bulan sebelumnya," kata Plt Kapala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/1).
Ia menyampaikan, bagi kelompok prioritas vaksinasi booster yang telah divaksinasi dua kali, bisa mengecek tiket dan jadwal vaksinasi di Aplikasi Pedulilindungi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masyarakat yang termasuk dalam sasaran prioritas ini disarankan rutin mengecek Aplikasi Pedulilindungi untuk memastikan apakah sudah menerima tiket dan jadwal vaksinasi booster atau belum," ujar Made Rentin.
"Apabila tiket dan jadwal tidak muncul di aplikasi Pedulilindungi, masyarakat yang masuk kategori sasaran prioritas vaksin booster bisa datang langsung ke fasyankes maupun sentra pelayanan vaksinasi terdekat dengan membawa KTP dan bukti vaksinasi dosis 1 dan 2," jelasnya.
Untuk kekurangan atau kesalahan yang terjadi seperti belum menerima sertifikat vaksin usai diinjeksi, kesalahan data di kartu vaksin, dll, masyarakat bisa menyampaikan kendala yang dihadapi melalui email [email protected] dengan mengisi data detail, dalam format email yang berisi nama lengkap, NIK KTP, tempat tanggal l.ahir, serta nomor ponsel.
"Lampirkan pula sertifikat vaksin yang salah untuk perbaikan," ujarnya.
Ia menyebutkan, vaksinasi booster ini bertujuan untuk meningkatkan sekaligus mempertahankan daya tahan tubuh terhadap ancaman penularan Covid- 19. Oleh karena itu, pihaknya berharap kelompok prioritas vaksinasi booster segera mengakses fasyankes maupun sentra vaksinasi terdekat untuk mendapatkan dosis lanjutan untuk memberikan perlindungan yang optimal.
Baca halaman selanjutnya soal vaksin Covid buatan dalam negeri.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta agar vaksin virus corona (Covid-19) produksi dalam negeri yang kini tengah diproduksi ditargetkan bisa digunakan oleh masyarakat pada tahun 2022.
Sebagai informasi, saat ini pemerintah tengah mengembangkan beberapa vaksin produksi dalam negeri yang dinamakan Vaksin Merah Putih.
"Supaya pada 2022 ini vaksin Covid-19 buatan dalam negeri ini dapat digunakan masyarakat Indonesia," kata Ma'ruf dalam Rapat Terbatas Evaluasi PPKM, Senin (24/1).
Saat ini ada enam pengembang Vaksin Merah Putih. Di antaranya Universitas Airlangga (UNAIR) bersama PT Biotis. Lalu PT Biofarma bersama Baylor College of Medicine, Universitas Indonesia (UI) bersama PT Etana. Kemudian Institut Teknologi Bandung (ITB), PRBM Eijkman BRIN bersama PT Biofarma, Universitas Padjajaran bersama PT Biofarma&Lipotek; serta Vaksin Nusantara.
Ma'ruf berharap pengembangan vaksin produksi dalam negeri bisa dipercepat pengembangannya. Tak lupa Ia juga meminta vaksin itu harus teruji keamanannya.
"Keamanannya, khasiatnya, mutunya, serta progres pembuatannya," kata dia.
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy sebelumnya menargetkan vaksin Merah-Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga-PT Biotis akan diproduksi massal pada pertengahan 2022 mendatang.
Dalam rapat tersebut, Ma'ruf juga menyoroti penyebaran Covid-19 varian Omicron yang beberapa hari terakhir meningkat pesat dan menyebabkan kematian. Guna mencegah penularan yang lebih masif, Ma'ruf meminta kesiapan seluruh jajaran terkait dalam mengatasi hal ini.
"Ini walaupun sekali lagi tingkat keparahan varian Omicron ini lebih ringan dibanding dengan Delta, tapi kalau jumlah bertambah terus, potensi penularan kepada, terutama yang komorbid, maka ini juga akan memberikan tekanan kepada fasilitas tenaga kesehatan yang ada. Karena itu, seperti apa kesiapan kita dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan itu," kata Ma'ruf.
Di sisi lain, percepatan pemberian vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat juga harus diakselerasi. Selain untuk kategori dewasa, akselerasi pun harus dipacu untuk para lansia dan anak-anak.
"Saya mohon perhatian yang keempat juga terkait laporan percepatan vaksinasi. Vaksinasi booster sudah mulai dilaksanakan," kata Ma'ruf.