Dorong 3 Poros di Pilpres 2024, Salim Segaf Realistis soal Capres
Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf al-Jufri mengaku tak ngotot untuk maju dalam pencalonan presiden menyusul dorongan partainya agar ada tiga poros koalisi dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2024.
Salim menyadari syarat 20 persen suara dalam pencalonan presiden atau presidential threshold (PT) saat ini tak mudah untuk dipenuhi.
"Kalau kader ya pasti maunya begitu (saya maju). Tapi kan kita koalisi dengan partai lain kita lihat mana yang terbaik," kata dia dalam wawancara di CNN Indonesia TV, Senin (24/1).
Salim mengatakan, PKS mendorong tiga poros koalisi dalam Pilpres 2024 mendatang. Pihaknya berkaca pada Pilpres 2019 yang dinilai telah menimbulkan segregasi di tengah masyarakat.
Meski begitu, ia menyadari bahwa ambang batas 20 persen suara pencalonan juga tak mudah dipenuhi. Oleh karena itu, kini PKS juga tengah mengajukan uji materi di Mahkamah Konstitusi (MK) agar jumlah 20 persen suara bisa dikurangi.
"Kita mengajukan judicial review, untuk 20 persen itu sendiri. Walaupun ya tidak mudah ya. Sehingga dengan poros nasionalis, agamis tadi, kita berharap itulah poros ketiga," katanya.
Menurut Salim, oleh karena syarat 20 persen sulit dipenuhi, ia menyerahkan sepenuhnya sosok yang akan maju berdasarkan pertimbangan partai-partai lain yang masuk dalam koalisi poros ketiga.
Dia mengaku realistis, sebab sosok yang akan maju dalam pilpres membutuhkan popularitas dan elektabilitas yang tinggi.
"Nanti kita lihat. Kita realisastis. Karena 20 persen itu kita harus berkomunikasi dengan sekian banyak partai. Perlu juga elektabilitas. Kemudian popularitas," katanya.
PKS sebelumnya telah menyatakan sikap bakal mendorong Salim Segaf maju dalam bursa pencalonan presiden di Pilpres 2024. Ketua Departemen Politik DPP PKS, Ahmad Nabil Fauzi mengatakan partainya saat ini tengah fokus menyiapkan Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al-jufri untuk 2024.
Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Mohamad Sohibul Iman, menyatakan bahwa partainya ingin membangun koalisi yang beranggotakan parpol berlatar belakang nasionalis dan religius di Pilpres 2024 mendatang.
Dia berkata, keinginan tersebut sejalan dengan keputusan hasil Musyawarah ke-6 Majelis Syura PKS yang melihat Indonesia sedang mengalami segregasi dan segmentasi yang luar biasa. Menurutnya, wacana pembentukan koalisi parpol Islam merupakan alternatif yang bisa terbentuk di Pilpres 2024.
Lihat Juga : |