Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengatakan Presiden Joko Widodo membentuk tim untuk mengkaji siapa yang akan menjadi Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Ngabalin mengatakan tim itu memberi pertimbangan-pertimbangan kepada Jokowi. Keputusan final berada di tangan Jokowi.
"Ada tim kecil yang Bapak Presiden tunjuk. Tentu saja tidak dalam posisi menyeleksi, tapi paling tidak tim kecil itu mengevaluasi, memberikan masukan, memberikan pertimbangan," kata Ngabalin kepada wartawan, Rabu (26/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ngabalin menyampaikan nama-nama kandidat Kepala Otorita IKN Nusantara baru 4 orang yang pernah disebut Jokowi pada 2020. Mereka adalah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Bambang Brodjonegoro, Tumiyono, dan Azwar Anas.
Politikus Partai Golkar itu meyakini Jokowi akan memilih kandidat terbaik untuk memimpin ibu kota baru. Dia percaya Jokowi lebih melihat kemampuan dibanding faktor politis dalam pemilihan tersebut.
"Kalau nanti Presiden kemudian memilih satu di antara kriteria yang beliau sebutkan, atau sebutlah beliau memilih Ahok, kenapa mesti ada orang yang resah, gelisah, terganggu?" ujarnya.
Sebelumnya, pemindahan ibu kota negara sudah diresmikan lewat Undang-Undang Ibu Kota Negara oleh DPR dan pemerintah. Pemerintah akan memindahkan ibu kota negara secara bertahap dari DKI Jakarta ke ibu kota baru.
Nama ibu kota negara yang baru nanti adalah Nusantara. Presiden Jokowi sendiri yang memilih nama itu.
Berbeda dari daerah administratif lain, IKN Nusantara nanti akan dipimpin oleh kepala otorita. Jabatan itu akan diisi oleh orang pilihan presiden, bukan dipilih lewat pilkada seperti DKI Jakarta.