UPDATE CORONA 26 JANUARI 2022

Rangkuman Covid: 90 Sekolah DKI Ditutup, KIPI Anak Rendah

CNN Indonesia
Rabu, 26 Jan 2022 20:50 WIB
Rangkuman peristiwa perihal perkembangan Covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir, Rabu (26/1), mencakup kasus yang tembus 7.010 hingga penutupan sekolah.
Sejumlah PTM ditunda lantaran kasus Corona. (Foto: ANTARA FOTO/FAUZAN)

Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mewanti-wanti pemerintah akan risiko meningkatnya penularan kasus virus corona di tengah aktivitas Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas yang saat ini kapasitasnya dibuka hingga 100 persen di daerah.

Zubairi lantas mengingatkan besaran positivity rate alias rasio kasus positif Covid-19 di Indonesia semakin meningkat terutama dampak dari transmisi varian Omicron yang sudah mencatatkan ribuan kasus di Indonesia.

"Tidak ada sekolah yang aman jika positivity rate-nya di atas 10 persen. Agak aman ketika di bawah 5 persen, dan aman banget kala 3 persen," kata Zubairi melalui cuitan di akun twitter pribadinya @ProfesorZubairi, Selasa (25/1). CNNIndonesia.com telah diberi izin mengutip unggahan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lalu bagaimana dengan 7,6 persen--situasi saat ini di Indonesia? Ya siap-siap tidak aman. Notabene banyak sekolah tutup sementara. Seperti 43 sekolah di Ibu Kota," imbuhnya.

Dua RT di DKI Terapkan Micro Lockdown

Penyebaran virus corona di Jakarta kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Saat ini, ada dua RT yang berstatus zona merah penyebaran Covid-19. Kedua RT tersebut diterapkan micro lockdown.

Dua RT yang berstatus zona merah yakni; RT 10/RW 02, Kelurahan Krukut, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat dengan kasus aktif mencapai 15 orang yang terdiri dari 7 rumah. Kemudian, RT 07/RW 01 Kelurahan Pasar Manggis, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, dengan kasus aktif mencapai 10 orang yang terdiri dari 6 rumah.

Satgas Klaim Varian Omicron Tak Berdampak Pada Efektivitas Obat Covid-19

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyebut sifat dan karakteristik varian varian Omicron sejauh ini belum memberikan dampak pada penurunan efektivitas obat pasien terpapar virus corona.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menambahkan kesimpulan itu didapatkan dari hasil penelitian dan rujukan dari sejumlah negara yang dirangkum oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

"Jadi obat yang dipakai untuk varian sebelumnya masih efektif digunakan untuk pengobatan," kata Wiku dikutip dari konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (26/1).

Komnas Bantah KIPI Vaksin Covid Pada Anak Lebih Tinggi dari Usia Dewasa

Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) membantah sejumlah isu yang menyebutkan bahwa KIPI atau efek samping pemberian vaksin virus corona (Covid-19) pada anak lebih tinggi atau parah dari golongan usia dewasa.

Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari memastikan berdasarkan hasil uji klinik dan temuan di lapangan menunjukkan bahwa KIPI pada anak relatif sedikit dan cenderung ringan.

"Dari segi umur, KIPI pada usia muda lebih rendah dari yang usia produktif dan lansia. Jadi tidak benar jika KIPI pada anak lebih tinggi," kata Hindra dikutip dari situs resmi Kemenkes, Rabu (26/1).

Hindra kemudian membeberkan, persentase KIPI serius berdasarkan kelompok usia yakni pada usia 31-45 tahun jumlah laporan KIPI sebanyak 122 kasus. Kemudian pada usia 18-30 tahun 97 kasus.

Lalu laporan KIPI pada usia diatas 59 tahun sebanyak 77 kasus, usia 46-59 tahun 68 kasus, usia 12-17 tahun terdapat 19 kasus, dan untuk usia 6-11 tahun dilaporkan hanya ada 1 kasus KIPI serius.

Capaian Dosis Vaksin RI

Capaian vaksinasi covid-19 di Indonesia per Rabu (26/1) Pukul 12.00 WIB tercatat, yakni 182.500.827 orang telah menerima suntikan dosis pertama vaksin virus corona. Sementara itu, 125.673.513 orang juga telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia.

Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang sudah menyentuh 87,63 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 60,34 persen.

(khr/dal)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER