5 Sekolah di Bandung Tunda PTM Imbas 13 Positif, MAN Surabaya 63 Kasus
Lima sekolah di Kota Bandung menghentikan sementara kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) buntut 13 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Senada, satu Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Surabaya beralih ke pembelajaran jarak jauh (PJJ) imbas 63 kasus Virus Corona.
Kepala Bidang Pengembangan Pendidikan Sekolah Dadar (PPSD) Dinas Pendidikan Kota Bandung Bambang Ariyanto mengungkapkan temuan kasus pada 12 siswa dan seorang guru itu terjadi usai tes acak terhadap 2.488 warga sekolah.
"Terkonfirmasi positif itu 12 siswa dan 1 guru. Masih isoman," katanya, di Balai Kota Bandung, Rabu (2/2).
Dari hasil surveilans selama Januari, positivity rate di satu sekolah dan empat rombongan belajar itu melebihi lima persen. Alhasil, penghentian sementara PTM dilakukan.
"Satu (sekolah) ditutup 15 hari dan 4 sekolah ditutup rombongan belajarnya (kelas). Untuk jenjangnya satuan pendidikan SD dan SMP," ujarnya.
Pihaknya akan melakukan evaluasi PTM secara penuh sesuai instruksi Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
"Kalau kebijakannya di area Kota Bandung itu kita tunggu kebijakan pemerintah pusat. Karena Pemkot Bandung sesuai dengan regulasi dari pusat dengan SKB 4 menteri dan Instruksi Wali Kota," cetusnya.
Terpisah, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan Pemprov Jabar menaati aturan Surat Keputusan Bersama Empat Menteri terkait pembelajaran tatap muka 100 persen.
"Kebijakan yang diambil oleh Pemda Provinsi Jabar sesuai dengan payung hukum SKB Empat Menteri, bahwa sekolah bisa melaksanakan PTM 100 persen dengan persyaratan siswa dan guru harus sudah divaksin semuanya," kata Uu di Bekasi, Rabu (2/2).
Uu tak memungkiri di lapangan ada sebagian siswa yang terpapar Covid-19. Selain itu, ada indikasi pula kenaikan kasus di kawasan Bodebek (Bogor Depok, Bekasi).
"Maka sesuai dengan protap dalam SKB, jika muncul kasus seperti saat ini, PTM diubah menjadi PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) selama 14 hari. Ini bukan berarti libur, yang penting siswa tidak stagnan dalam proses belajar mengajar, hanya teknisnya yang berubah," ujarnya.
Terpisah, salah satu MAN Surabaya menyetop PTM usai 58 siswa dan 63 guru di MAN di Surabaya terkonfirmasi positif Covid-19 setelah puskesmas setempat melakukan swab PCR massal.
"Ada 58 siswa dan lima pengajar atau guru yang positif Covid-19," kata Kepala MAN Surabaya Fathurrakhman, Rabu (2/2).
Temuan kasus itu, lanjutnya, bermula saat salah satu wali murid menghubungi pihak sekolah dan menyampaikan bahwa anaknya positif Covid-19. Sekolah kemudian berkoordinasi dengan Puskesmas untuk melakukan swab kepada siswa satu kelas yakni kelas 12 MIPA 6, pada Jumat (28/1).
"Hasilnya, ditemukan 15 siswa dan dua guru yang positif corona," ucapnya.
Pihak sekolah dan Puskesmas kemudian mengembangkan pemeriksaan swab PCR secara massal kepada 363 orang.
"Kami melakukan swab PCR siswa kelas 12 secara keseluruhan yang berjumlah 363 dan 25 guru serta karyawan. Hasilnya, 46 orang positif," kata dia.
Kini, kata Fathur, sudah ada empat orang yang diperbolehkan pulang menjalani perawatan lebih lanjut di rumah. Kondisi mereka dikabarkan kian membaik kondisinya.
"Untuk gejala yang dirasakan beberapa siswa dan guru menunjukkan ringan, seperti demam dan batuk," ucapnya.
Pihaknya pun mengalihkan kegiatan belajar ke pembelajaran daring.
(hyg/frd/arh)