Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Yusuf menjelaskan alasan ada warga yang membawa jenazah anaknya dengan sepeda motor. Menurutnya, itu terjadi karena warga hanya berkomunikasi dengan sopir ambulans.
Warga yang dimaksud tidak menghubungi pihak rumah sakit atau atasan dari sopir ambulans yang lebih punya wewenang.
"Karena komunikasi hanya sampai ditingkat sopir dan tidak diteruskan ke atasan langsungnya, maka memang agak sulit lahir kebijakan saat itu," kata Yusuf kepada CNNIndonesia.com, Rabu (2/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, warga yang dimaksud bisa saja mendapat layanan ambulans jika menghubungi pihak rumah sakit. Dengan begitu, ada pengajuan layanan yang masuk secara resmi dan diketahui pihak rumah sakit.
"Lain ceritanya bila diketahui atasannya atau pihak manajemen," ujar Yusuf.
Sebelumnya, beredar sebuah video yang memperlihatkan seorang warga mengantar jenazah anaknya dengan menggunakan sepeda motor. Video itu ramai diperbincangkan dan viral di media sosial.
Belakangan diketahui warga yang ada di video viral tersebut bernama Asdar (29) warga Kabupaten Sinjai. Video direkam pada hari Minggu lalu (30/1) kemudian diunggah di media sosial hingga viral.
Asdar menceritakan bahwa anaknya yang baru berusia tujuh bulan lahir secara prematur. Sempat menjalani perawatan di rumah sakit Sinjai, kemudian dirujuk ke rumah sakit di Bone.
Namun, anaknya meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis.
Asdar mengaku sempat mengajukan mobil ambulans ke pihak rumah sakit untuk mengantar jenazah anaknya ke rumah. Asdar mengklaim diminta Rp700 ribu, tetapi hanya punya uang Rp600 ribu.
Lantaran ingin segera memakamkan jenazah anaknya, Asdar lalu inisiatif membawa jenazah anaknya dengan menggunakan sepeda motor.
"Tidak mau diberi, kami sudah minta agar diberikan kebijakan, karena saat itu saya hanya pegang uang Rp 600 ribu. Tapi, permintaan saya itu tidak dikabulkan. Makanya, saya putuskan gunakan motor saja," kata Asdar, Selasa (1/2).
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman merespon hal tersebut dengan mengirimkan tim ke rumah Asdar di Kabupaten Sinjai.
Andi mengatakan bahwa peristiwa itu pelajaran agar dinas terkait harus senantiasa memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
"Apalagi pekerjaan di bidang kesehatan adalah pahlawan kemanusiaan. Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel telah melakukan koordinasi dengan manajemen rumah sakit tersebut," kata Andi Sudirman Sulaiman.
(mir/bmw)