Mal Festival Citylink, Kota Bandung, Jawa Barat, ditutup selama tiga hari mulai hari ini, Jumat (4/2), dan denda Rp500 ribu imbas dari pelanggaran protokol kesehatan yang terjadi saat menggelar atraksi barongsai pada Tahun Baru Imlek yang menimbulkan kerumunan massa.
Sanksi penutupan itu dilakukan petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang didampingi Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) Kota Bandung.
Kepala Satpol PP Kota Bandung Rasdian Setiadi mengatakan setelah dilakukan pemeriksaan terhadap pengelola Mal Festival Citylink, terbukti melakukan terjadi pelanggaran protokol kesehatan yang diatur di dalam Peraturan Wali Kota Bandung Nomor 103 Pasal 20.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di dalam perwal diatur setiap event, konser, seni musik budaya, dan olahraga itu sudah ada kuotanya," kata Rasdian.
Lebih jauh Rasdian mengatakan kegiatan yang terjadi di Festival Citylink saat Tahun Baru Imlek pada Selasa kemarin, terbukti sudah melebihi kapasitas yang ditentukan. Selain itu, pihak pengelola mal tidak mengantongi izin kegiatan.
"Kedua, tentu kegiatan harus ada izin rekomendasi dari Gugus Tugas Kota Bandung dan itu tidak dipenuhi oleh manajemen. Maka dari itu kami adakan penutupan kegiatan sementara selama tiga hari dan denda administrasi Rp500 ribu," ujarnya.
Rasdian menerangkan penutupan mal selama tiga hari itu sudah sesuai berdasarkan kelayakan dan kepantasan yang dilihat oleh penyidik selama proses pemeriksaan. Penutupan mal akan berlangsung hingga Minggu (6/2).
"Itu pertimbangan penyidik, nanti tanggal 6 selesai dan dibuka setelahnya membayar denda Rp500 ribu," ucapnya.
Sementara itu, Manajer Marketing Komunikasi Festival Citylink Deni Setiawan menyatakan siap menerima konsekuensi dari sanksi yang diberikan Satpol PP Kota Bandung.
"Kami menghormati dan akan mematuhi setiap keputusan dari pemerintah. Sebagai pengelola Mal Festival Citylink, kami selalu berkomitmen dan konsisten untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Bagi kami, kesehatan dan keselamatan pengunjung merupakan prioritas utama," kata Deni melalui keterangan tertulis.
Deni mengatakan, peristiwa yang terjadi dalam kegiatan Barongsai War pada perayaan Imlek lalu akan menjadi pembelajaran bagi pihaknya.
"Kami minta maaf jika kegiatan tersebut telah menimbulkan ketidaknyamanan. Dalam situasi yang penuh tantangan ini, komitmen kami adalah berusaha untuk ikut mendorong pemulihan ekonomi di Bandung dan sekitarnya," tuturnya.
Saat ini, Mal Festival Citylink mengelola lebih dari 300 gerai, termasuk ratusan usaha kecil dengan total karyawan lebih dari 4.200 orang.
"Kami berharap pandemi ini dapat segera berakhir dan kita semua bisa kembali bangkit dari situasi ketidakpastian dan kesulitan ekonomi yang luar biasa selama dua tahun terakhir. Dengan dukungan pemerintah, masyarakat dan pelaku usaha lainnya di Bandung, kami akan terus menjadi bagian dari kemajuan ekonomi, sosial dan budaya di wilayah Bandung dan Jawa Barat ini," ujarnya.