UPDATE CORONA 5 FEBRUARI 2022

Rangkuman Covid: Omicron Jangkau Papua, MotoGP Terdampak

CNN Indonesia
Sabtu, 05 Feb 2022 19:26 WIB
Penanganan kasus Covid-19, per Sabtu (5/2), mencakup identifikasi 44 kematian hingga pertambahan kasus positif di DPR.
Ilustrasi. Kasus Covid-19 kian melonjak dengan 44 kematian. (Foto: REUTERS/WILLY KURNIAWAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ribuan kasus positif virus corona (Covid-19) per Sabtu (5/2), semakin menunjukkan bahwa Indonesia belum dapat dikategorikan aman. Sejumlah daerah pun terjangkau Omicron dan gelaran internasional juga terdampak.

DKI Jakarta bersama Jawa Barat dan Banten dalam beberapa waktu terakhir menyumbang kasus terbanyak. Berikut rangkuman lengkap mengenai kondisi Covid-19 pada hari ini.

Kasus Covid-19 Hari Ini

Kasus positif Covid-19 pada hari ini bertambah sebanyak 33.729. Angka itu menjadikan total kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 4.480.423 orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari jumlah itu, terdapat 4.172.458 orang yang dinyatakan sembuh. Pasien yang sembuh dari infeksi Covid-19 hari ini bertambah 10.471 dari hari sebelumnya.

Sementara ada tambahan 44 pasien yang meninggal dunia pada hari ini, membuat total keseluruhan angka kematian di Indonesia mencapai 144.497.

Jakarta Sumbang Kasus Terbanyak

Satgas Penanganan Covid-19 mencatat DKI Jakarta kembali menyumbangkan kasus paling banyak dibandingkan daerah lainnya dengan 12.774 kasus. Rinciannya terdiri dari 12.421 kasus transmisi lokal dan 353 kasus Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

Kasus harian tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan hari kemarin yang mencapai 13.378 kasus.

Tingkat keterisian atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Jakarta sudah berada di angka 63 persen. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memutuskan untuk menyiapkan tambahan 11.500 unit tempat tidur.

Sementara itu, Jawa Barat berada di urutan berikutnya penyumbang kasus harian terbanyak dengan 8.053 kasus. Terdiri dari 8.025 kasus transmisi lokal dan 28 kasus PPLN.

Kemudian Banten dengan 4.992 kasus yang terdiri dari 4.885 kasus transmisi lokal dan 107 kasus PPLN.

Kasus Kematian

Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama, mengatakan kasus kematian saat ini melonjak 10 kali lipat lebih dibandingkan dengan kasus kematian pada 4 Januari lalu saat ada 3 kasus kematian.

Infografis - Gejala Covid-19 Varian OmicronInfografis - Gejala Covid-19 Varian Omicron. (Foto: CNNIndonesia/Astari Kusumawardhani)

Tjandra berujar peningkatan itu memang lebih rendah jika dibandingkan dengan tren peningkatan kasus positif.

"Tetapi kejadian wafat amat menyedihkan dan tidak dapat tergantikan, jadi akan baik kalau dilakukan analisis mendalam setidaknya dari dua aspek," kata Tjandra dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (5/2).

Aspek pertama, kata Tjandra, sejauh ini data yang dikeluarkan pemerintah kasus kematian terkait varian omicron sebanyak lima orang. Karena itu perlu diketahui lonjakan kasus kematian kemarin dipicu oleh varian apa.

Aspek kedua adalah analisis teknis yakni audit penyebab kematian, misalnya sejak 16 Desember 2021 di mana kasus Omicron pertama dilaporkan.

Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, mengungkapkan komorbid menjadi alasan lonjakan kasus kematian Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir.

Menurut Nadia, banyak dari pasien positif Covid-19 memiliki penyakit turunan (komorbid) yang menyebabkan angka kematian naik drastis. Komorbid yang dimaksud meliputi hipertensi hingga diabetes.

"Ini (kematian) karena komorbid penyebabnya karena banyak yang positif termasuk juga yang komorbid. Jadi, biasanya karena komorbidnya yang tidak terkontrol dengan baik seperti hipertensi dan diabetes," kata dia, Sabtu (5/2).

Kasus di DPR Menanjak Jadi 228

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER