Fadli Zon Kritik Luhut soal PTM: Mari Pakai Akal Sehat
Politikus Partai Gerindra, Fadli Zon mengkritik sikap Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan yang menolak usulan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah lonjakan Covid-19.
Menurut Fadli, seharusnya usulan Anies agar PTM 100 persen ditunda selama satu bulan dikabulkan Luhut karena membahayakan pelajar.
"Siapa yang bertanggung jawab kalau para siswa di DKI Jakarta terpapar Covid akibat PTM yang dipaksakan? Mari gunakan akal sehat Pak LBP," ucap Fadli lewat akun Twitter pribadinya, Minggu (6/2).
Fadli menekankan bahwa virus corona bisa menginfeksi siapa saja. Termasuk pelajar. Potensi pelajar tertular semakin tinggi jika pembelajaran tatap muka di sekolah tak disetop.
"Ini aneh. Harusnya ketika Covid 19 sedang tinggi ya PTM dihentikan sementara. Kalau sudah landai, PTM bisa dilanjutkan," kata dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta izin kepada pemerintah pusat untuk menghentikan pembelajaran tatap muka di sekolah selama satu bulan. Usulan itu diajukan kepada Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan.
Usulan tak lepas dari lonjakan kasus virus corona di ibu kota. Anies ingin menghentikan sementara PTM demi menekan laju penularan di sekolah.
Namun, pemerintah pusat menolak usulan Anies. Juru Bicara Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Pandjaitan, yakni Jodi Mahardi mengatakan PTM harus tetap berjalan. Tetapi dibatasi jumlah siswa yang datang ke sekolah.
Mulanya, PTM di sekolah bisa diisi 100 persen siswa. Kini, ruang kelas maksimal hanya boleh diisi 50 persen. Dengan kata lain, usulan Anies meminta PTM disetop tidak dikabulkan. Pemerintah pusat hanya mengurangi batas maksimal siswa yang boleh ikut belajar di sekolah.
"Jika sektor lainnya bisa dibuka pemerintah daerah secara maksimal, maka kami harapkan PTM terbatas dapat juga diperlakukan sama, karena pendidikan memiliki tingkat urgensi yang sama pentingnya," kata Jodi saat dihubungi, Kamis (3/2).