Polisi Usut Konser Musik 3.000 Penonton Lempari Satgas di Makassar
Pihak kepolisian menyelidiki dugaan pelanggaran protokol kesehatan (prokes) yang dilakukan panitia konser musik di Makassar, Sulawesi Selatan, memicu terjadinya kerumunan pada Sabtu (5/2). Penyidik telah memeriksa 29 orang sebagai saksi.
Kabagops Polrestabes Makassar, Kompol Wahyu Basuki mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah mendalami kasus kerumunan pada saat konser musik.
"Setelah kita bubarkan konser musik Sabtu lalu, kita sudah memeriksa saksi-saksi yang ada sebanyak 29 orang," kata Wahyu, Minggu (6/2) malam.
Wahyu menerangkan pada kasus ini pihaknya belum menetapkan tersangka. Namun, penyidik masih mendalami keterangan saksi yang terlibat acara tersebut.
"Belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka. Saat ini, kami masih memeriksa saksi yang terlibat pada acara itu. Panitia kita periksa terkait kapasitas jumlah penonton yang tidak sesuai dengan surat izinnya," jelasnya.
Dalam surat perijinan yang dikeluarkan oleh pihak Pemerintah Kota, panitia kata Wahyu mencantumkan jumlah penonton yang akan hadir hanya seribu orang. Akan tetapi, pada saat acara berlangsung jumlah penonton yang memadati area lokasi konser mencapai 3.000 orang.
"Dia mencantumkan penonton hanya 1.000, tapi pada saat pelaksanaannya yaitu penonton kurang lebih ada 3.000 orang. Karena membludaknya penonton sehingga kami membubarkan acara tersebut," pungkasnya.
Sebelumnya, acara festival musik yang menyebabkan kerumunan warga dibubarkan Tim Pengurai Kerumunan (Raika) Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Pembubaran itu dilakukan lantaran melebihi kapasitas yang menjadi syarat dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Makassar.
Tak hanya, sebagian besar penonton yang datang ke acara tersebut tidak menggunakan masker sehingga Tim Satgas Raika pun melakukan penindakan tegas dengan membubarkan festival itu.
Dalam pembubaran tersebut petugas sempat memadamkan arus listrik, namun para penonton yang dihadiri kaum milenial ini tetap bertahan. Tak hanya itu, petugas Satgas sempat mendapatkan lemparan botol dari para penonton yang kecewa.