Keterisian RS Isolasi Covid Indonesia Tembus 25 Persen, ICU 12 Persen

CNN Indonesia
Senin, 07 Feb 2022 06:48 WIB
Tingkat keterisian tempat tidur ruangan isolasi untuk perawatan pasien terpapar Covid-19 gejala ringan-sedang di Indonesia sudah mencapai 25 persen.
Keterisian RS Isolasi Covid Indonesia Tembus 25 Persen, ICU 12 Persen (CNN Indonesia/ Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) ruangan isolasi untuk perawatan pasien terpapar virus corona (Covid-19) gejala ringan-sedang di Indonesia sudah mencapai 25 persen.

Hal itu diketahui berdasarkan data laporan harian terkini Kemenkes per 6 Februari 2022. Dari 73.209 tempat tidur isolasi Covid-19 di 34 provinsi yang tersedia, 17.995 di antaranya telah terpakai.

Sementara keterisian ruangan Intensive Care Unit (ICU) untuk perawatan pasien Covid-19 gejala berat hingga kritis sudah mencapai 12 persen atau dapat dikatakan, dari 8.026 tempat tidur di ruangan ICU yang tersedia, 971 di antaranya telah terpakai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam hal keterisian rumah sakit, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan ambang batas aman untuk BOR rumah sakit rujukan pasien terpapar Covid-19 yakni sebesar 60 persen.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML), Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut seiring dengan naiknya keterisian tempat tidur perawatan pasien Covid-19 terutama imbas varian Omicron. Kemenkes resmi memberikan lampu hijau dan mendorong isolasi mandiri (isoman) bagi pasien terpapar Covid-19 di Indonesia.

"Penambahan angka konfirmasi harian memang cenderung tinggi. Namun masyarakat tidak perlu terpaku pada jumlah tersebut dan jangan panik karena sebagian besar gejala yang ditunjukkan oleh pasien adalah gejala ringan atau tidak bergejala sama sekali dan lama masa perawatan juga lebih sebentar jika dibandingkan dengan kasus varian lainnya," kata Nadia dikutip dari situs resmi Kemenkes, Senin (7/2).

Pasien konfirmasi Covid-19 Omicron maupun varian lainnya dengan kondisi klinis tanpa gejala atau gejala ringan dapat melakukan isoman apabila memenuhi syarat klinis dan syarat rumah.

Dalam syarat klinis ditentukan, pasien harus berusia 45 tahun ke bawah, tidak memiliki penyakit penyerta alias komorbid, serta dapat mengakses fasilitas telemedicine atau layanan kesehatan lainnya, dan berkomitmen untuk tetap diisolasi sebelum diizinkan keluar.

Sedangkan dalam syarat rumah dan peralatan pendukung lainnya, pasien harus dapat tinggal di kamar terpisah, lebih baik lagi jika lantai terpisah. Kemudian memiliki kamar mandi di dalam rumah terpisah dengan penghuni rumah lainnya, dan pasien dapat mengakses pulse oksimeter.

"Meskipun varian Omicron tingkat kesakitan lebih rendah, namun kita tetap harus waspada. Upaya yang perlu dilakukan saat ini adalah kembali menekan jumlah kasus dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan membatasi mobilitas masyarakat. Cakupan vaksinasi dosis lengkap, terutama untuk lansia dan anak-anak, juga harus terus dikejar berbarengan dengan dosis vaksin booster untuk memperkuat imunitas kelompok," ujar Nadia.

(khr/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER