Kemenkes soal BOR DKI Tinggi: Kapasitas Bisa Ditambah 2 Kali Lipat

CNN Indonesia
Selasa, 01 Feb 2022 21:10 WIB
Kemenkes menyebut kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19 di DKI Jakarta dapat ditingkatkan dua kali lipat jika kasus terus melonjak.
Aktivitas nakes di RSDC Wisma Atlet untuk penanganan Covid-19. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19 di DKI Jakarta dapat ditingkatkan dua kali lipat jika kasus terus melonjak.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, rencana itu dapat dilakukan jika DKI mengonversi beberapa tempat tidur non-Covid menjadi untuk pasien Covid.

"Ini memang sudah harus dilakukan, dipastikan nanti jika terjadi peningkatan kebutuhan, DKI sendiri masih bisa mampu untuk meningkatkan tempat perawatannya hingga dua kali lipat," kata Nadia kepada CNN Indonesia TV, Selasa (1/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nadia mengatakan, pada September 2021 lalu, DKI mengalihfungsikan beberapa tempat tidur yang dipakai untuk pasien Covid-19 pada gelombang dua, menjadi untuk non Covid. Sebab, pada bulan itu, kasus Covid-19 mulai melandai.

Namun memasuki tahun 2022, kasus Covid-19 terus meningkat, terutama di DKI Jakarta. Tingkat keterisian rumah sakit pun kembali tinggi. Sementara itu, tempat tidur di RS untuk pasien Covid-19 belum dikonversikan lagi.

Oleh sebab itu, kata Nadia, BOR DKI terbilang tinggi dibandingkan dengan provinsi lain.

"Tadi kami sampaikan kalau kita lihat secara nasional itu 16 persen. Tapi di sisi lain memang ada beberapa provinsi, seperti DKI Jakarta itu cukup tinggi," ujarnya.

"Ini dikarenakan DKI belum mengkonversi seluruhnya tempat tidur perawatan yang tadinya ditujukan untuk Covid, tapi karena di September kasus Covid sudah sangat rendah sehingga kembali difungsikan untuk merawat pasien non covid," imbuhnya.

Saat ini Indonesia sudah memasuki gelombang ketiga Covid-19. Hal itu diduga dipicu oleh lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron.

Semenetara itu, DKI Jakarta secara konsisiten menyumbang kasus harian paling tinggi di Indonesia. Meningkatnya kasus itu, beriringan dengan peningkatan BOR.

Berdasarkan data Kemenkes per 30 Januari pukul 13.00 WIB, BOR tempat tidur Covid-19 mencapai 52 persen, BOR isolasi mencapai 54 persen.

(yla/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER