Pimpinan DPR Chat WA ke Kapolri soal Wadas: Jangan Ada Suasana Panas

CNN Indonesia
Rabu, 09 Feb 2022 16:50 WIB
Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar mengaku sudah mengirim whatsaap ke Kapolri perihal kondisi di desa Wadas.
Para Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar (tengah), Rachmat Gobel (kanan) dan Lodewijk F Paulus (kiri) memimpin jalannya Rapat Paripurna DPR Masa Persidangan II Tahun Sidang 2021-2022 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, beberapa waktu lampau. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengaku sudah mengirim pesan secara langsung ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tentang kondisi di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

"Saya sudah WA [WhatsApp] Pak Kapolri, [penyelesaian soal Wadas] untuk dilakukan dengan mengedepankan penyadaran dan dialog kepada warga yang masih menolak. Jangan lagi dulu ada suasana yang panas. Apalagi suasana yang memungkinkan terjadinya bentrok," ujar Cak Imin dalam keterangannya yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (9/2).

Selain itu, dia meminta polisi segera membebaskan puluhan warga Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah (Jateng).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Warga yang ditangkap polisi supaya dikeluarkan, lalu diajak bicara baik-baik. Ini sesama warga bangsa memiliki hak dan kewajiban yang harus saling menghormati," kata dia.

Sebelumnya, penangkapan dilakukan aparat kepolisian buntut penolakan warga Desa Wadas buntut penolakan terhadap penambangan batu andesit untuk proyek strategis nasional (PSN) Bendungan Bener.

Cak Imin meminta polisi tidak melakukan tindakan-tindakan yang memicu bentrokan dengan warga Desa Wadas.

Sebagai informasi, puluhan warga Desa Wadas ditangkap oleh aparat kepolisian. Salah satu dari mereka yang ditangkap diketahui adalah seorang seniman bernama Yayak Yatmaka.

Selain Yayak, dalam akun Twitter @Wadas_Melawan, juga disebutkan ada sejumlah anak di bawah umur juga ditangkap dan ditahan di Polres Purworejo.

"Seniman Yayak Yatmaka, Danil LBH Yogyakarta, 4 Kawan Solidaritas, 56 Warga Wadas (10 di antaranya anak-anak di bawah umur) sampai saat ini masih ditahan di Polres Purworejo," demikian dikutip dari akun Twitter @Wadas_Melawan.

Sementara itu, dalam unggahan akun Twitter @Haisa_HS, disampaikan bahwa Yayak Yatmaka adalah seorang aktivis sejak zaman Orba.

"Yayak Yatmaka itu aktivis sjk zaman orba, Dan dia tdk pernah menyandang status 'mantan': mantan aktivis. Zaman Orba ia diburu krn bikin kalender Tanah untuk Rakyat, skrg ia ditangkap krn ikut membela hak warga Wadas. Hormat pada Anda suheng!," demikian cuitan akun tersebut.

Untuk diketahui, ribuan aparat kepolisian dengan senjata lengkap dikerahkan menyerbu Desa Wadas sejak Selasa (8/1) kemarin. Mereka mencopot banner penolakan Bendungan Bener dan mengejar beberapa warga sampai ke hutan.

Menurut penduduk Desa Wadas mengatakan jumlah warga yang ditangkap aparat kepolisian sampai saat ini sekitar 64 orang. Beberapa di antaranya merupakan anak-anak dan orang lanjut usia.

Terkait penangkapan puluhan warga ini, Kapolda Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengklaim bahwa mereka akan dipulangkan hari ini.

(mts/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER