Komisi III DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik ke Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah (Jateng) pada hari ini, Kamis (10/2).
Wakil Ketua Komisi III DPR Pangeran Khairul Saleh mengatakan langkah ini dilakukan pihaknya guna mendengarkan keterangan warga Desa Wadas soal dugaan tindak represif aparat kepolisian saat mengawal pengukuran lahan untuk proyek Bendungan Bener di Desa Wadas.
"kunjungan kerja spesifik melakukan pengawasan terhadap kinerja aparat hukum dengan mendengarkan keterangan masyarakat secara langsung terkait dugaan terjadinya tindakan kekerasan aparat kepolisian kepada masyarakat," kata Pangeran kepada CNNIndonesia.com, Kamis (10/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan jumlah pimpinan dan anggota yang ikut dalam kunjungan kerja spesifik ke Desa Wadas ini berkisar 10 hingga 11 orang.
Berdasarkan agenda yang diterima CNNIndonesia.com, Komisi III DPR juga akan menggelar rapat dengan Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi beserta jajaran dalam kunjungan kerja spesifik ini.
Pada Selasa (8/2), ribuan aparat kepolisian dengan senjata lengkap dikerahkan untuk mengawal pengukuran lahan untuk proyek bendungan tersebut di Desa Wadas.
Aparat tak hanya mengawal tetapi juga menangkap warga yang dinilai memprovokasi. Setidaknya 64 warga yang ditangkap. Beberapa di antaranya merupakan orang lanjut dan 10 lainnya adalah anak-anak.
Berbagai elemen masyarakat sipil, seperti PBNU, Muhammadiyah hingga KontraS, kemudian DPR RI mengkritik keras tindakan kepolisian di Desa Wadas.
Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan bahwa tindakan polisi terhadap warga Desa Wadas sudah sesuai dengan prosedur. Menurutnya, tindakan-tindakan yang dilakukan polisi bertujuan untuk menjamin keamanan masyarakat.
"Polisi sudah bertindak sesuai prosedur untuk menjamin keamanan masyarakat," kata Mahfud lewat pesan singkat, Rabu (9/2).
Dia berkata, tidak ada tindak kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian. Bahkan menurutnya, aparat kepolisian juga tidak melakukan penembakan sama sekali.
Mahfud pun menegaskan, tindakan yang ditempuh polisi terhadap warga Desa Wadas bertujuan agar masyarakat tidak terjebak dalam konflik horizontal dan terprovokasi.
(mts/ain)