Masuk Permukiman, Harimau Makan Sapi Warga di Jambi

CNN Indonesia
Kamis, 10 Feb 2022 21:52 WIB
Harimau Sumatera itu memangsa sapi milik Roni, warga Desa Sungai Sayang, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada Minggu (6/2) malam.
Harimau masuk permukiman warga di Jambi. Kucing besar itu memangsa seekor sapi milik warga. Ilustrasi (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
Jambi, CNN Indonesia --

Harimau Sumatera yang menghuni Taman Nasional Berbak Sembilang (TNBS) di kawasan Tanjung Jabung Timur, Jambi memasuki kawasan permukiman warga.

Satwa dilindungi ini memangsa sapi milik Roni, warga Desa Sungai Sayang, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada Minggu (6/2) malam. Kejadian itu baru diketahui pada keesokan hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kehadiran harimau ini terlihat melalui jejak kaki yang banyak ditemui di perkebunan warga. Pada minggu malam seorang warga melihat kemunculan harimau sumatra itu.

"Kemungkinan malam setelah dimangsa, paginya datang lagi karena bangkai sapinya masih di sana," kata Roni.

Roni juga khawatir harimau akan kembali muncul. Menurutnya, dalam dua tahun terakhir warga sering menemukan jejak harimau di sekitar perkampungan.

Bahkan beredar video seekor harimau yang muncul di tepi jalan tak jauh dari kantor desa yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Berbak Sembilang itu.

Harimau Sumatera yang memangsa ternak warga bukan pertama kali terjadi. Oktober 2021 lalu 11 ekor kambing milik warga juga dimangsa harimau.

Kepala Desa Sungai Sayang, Ahmadi mengakui belakangan ini warga sering menemukan jejak harimau. Bahkan kucing besar ini pernah muncul di sekitar kantor desa dan direkam oleh warga.

Ahmadi mengimbau masyarakat tak beraktivitas pada malam hari.

"Kami sudah menyampaikan laporan ke kecamatan, mengirimkan surat kepada BKSDA Jambi mengenai kejadian ini," katanya.

Faried, Kepala Seksi Wilayah II BKSDA Jambi mengatakan sudah menerima laporan dari warga mengenai masuknya Harimau Sumatera ke kawasan permukiman dan memangsa ternak warga.

Menurutnya, kerusakan lingkungan yang terjadi di kawasan hutan Taman Nasional Berbak Sembilang menjadi penyebab harimau berkeliaran ke permukiman warga. Berkurangnya tutupan hutan akibat kebakaran lahan gambut serta pembukaan lahan mengakibatkan berkurangnya rantai makanan Harimau.

"Kita sudah mengirim tim ke lapangan. Sementara masih dilakukan pemantauan, kita juga menunggu hasil koordinasi dengan pihak Taman Nasional," kata Faried, Kamis (10/2).

(epu/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER