Sawangan Terendam, Warga Depok Diimbau Waspada Banjir

CNN Indonesia
Jumat, 18 Feb 2022 15:20 WIB
Secara umum wilayah Jawa Barat akan mengalami hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang pada hari ini, Jumat (18/2).
Ilustrasi banjir. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Warga Kota Depok diimbau mewaspadai potensi banjir di sejumlah titik. Sebanyak total 11 kecamatan yang ada di Depok disebut berpotensi banjir dengan kategori sedang hingga tinggi.

Seperti diketahui, sejumlah titik di Kota Depok, salah satunya Sawangan mengalami banjir setelah hujan lebat mengguyur wilayah itu pada Rabu (16/2), sekitar pukul 23.00 WIB. Ketinggian tercatat di beberapa titik hingga 130 cm.

"Sebanyak 53 KK atau 199 warga terdampak banjir di wilayahnya. Tidak ada warga yang mengungsi atau pun mengalami luka-luka akibat insiden ini," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Jumat (18/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan prakiraan cuaca di Kecamatan Sawangan, Kota Depok, hujan dengan intensitas ringan hingga hujan petir masih berpeluang terjadi pada hari ini.

Sedangkan esok hari, Sabtu (19/2), wilayah ini berpeluang hujan ringan-sedang-petir. Pemerintah daerah dan masyarakat perlu mewaspadai adanya bahaya banjir susulan.

Secara umum wilayah Jawa Barat berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang pada hari ini, Jumat (18/2).

Menghadapi bahaya hidrometeorologi basah di puncak musim hujan ini, BPBD Kota Depok bersama dengan TNI, Polri, PMI dan unsur terkait menyiagakan personelmengantisipasi potensi banjir susulan. Di samping itu, BPBD Kota Depok telah berkoordinasi dengan pihak kelurahan untuk upaya kesiapsiagaan apabila terjadi evakuasi atau pun pengungsian sementara.

BNPB mengimbau semua pihak, khususnya warga, untuk melakukan upaya kewaspadaan dan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi dampak bahaya hidrometeorologi, seperti banjir.

"Di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, warga diharapkan untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) maupun tas siaga yang dilengkapi peralatan dan perlengkapan yang mendukung prokes," lanjut Muhari.

(lna/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER