Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo berharap mars dan himne yang baru dirilis oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dapat memberi semangat pada seluruh pegawai lembaga itu untuk memberantas praktik korupsi.
"Hentakan musik dan lirik dalam mars serta hymne KPK saya harap memberi semangat pada seluruh pegawai KPK khususnya, dan seluruh jajaran pemerintah pada umumnya, untuk semangat memberantas praktik korupsi," kata Tjahjo dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/2).
Ia pun mengapresiasi jika ada kementerian, lembaga, maupun pemerintah daerah yang memiliki mars dan himne karena dapat meningkatkan semangat kerja di instansi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tujuan diciptakan lagu mars adalah untuk membangun soliditas aparatur sipil negara (ASN) dan motivasi semangat kerja di instansi pemerintah. Dan, ini merupakan upaya yang terintegrasi dalam kerangka penguatan budaya kerja ASN," katanya.
Tjahjo menjelaskan, dalam penguatan budaya kerja, para ASN wajib memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar (core values) ASN yakni Ber-AKHLAK.
Selain itu, lanjut dia, di tengah tantangan pandemi Covid-19, ASN juga didorong untuk tetap profesional dan produktif dalam menjalankan perannya sebagai pelayan publik.
"Nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK, yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif," ujarnya.
Sejumlah pihak sebelumnya mengkritik lagu mars dan himne KPK yang dibuat oleh Ardina Safitri selaku istri Ketua KPK Firli Bahuri.
Pembuatan lagu tersebut dicap hanya sekadar seremonial belaka dan tidak berdampak pada kerja-kerja pemberantasan korupsi.
Dugaan konflik kepentingan juga dinilai sangat kental mengingat lagu tersebut dibuat oleh istri Firli.
"KPK bukan perusahaan keluarga dan pemberantasan korupsi tidak perlu hymne, sangat ironis sekali. Andai kita mau mendengar sedikit lebih jernih menggunakan hati nurani, tidak perlu sulit-sulit menciptakan lagu," kata Ketua Indonesia Memanggil (IM57+) Institute, Mochamad Praswad Nugraha, Kamis (17/2).
(yoa/isn)