Cuaca Buruk di Sulsel, Tiga Kabupaten Terendam Banjir
Tiga Kabupaten di Sulawesi Selatan dilanda cuaca buruk hingga mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah selama beberapa hari terakhir.
Berdasarkan Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan, terdapat tiga kabupaten yang terdampak cuaca buruk yaitu Takalar, Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), serta Wajo.
Kasi Kedaruratan BPBD Sulsel Andi Wahid mengatakan tiga daerah mengalami cuaca buruk sejak beberapa hari terakhir.
"Hujan deras dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang berdampak di Takalar, Pangkep dan Wajo. Terjadi banjir yang meredam di sejumlah desa," kata Wahid, Selasa (22/2).
Adapun data jumlah desa terdampak, kata Wahid, yaitu di Kabupaten Takalar terdapat 7 desa dan 6 kelurahan serta 4 kecamatan. Di Kabupaten Pangkep terdapat lima kecamatan yang terendam air banjir.
"Ketinggian air di poros Makassar-Takalar-Jeneponto sekitar 80 cm. Kalau di Pangkep air meluap ke jalan poros provinsi dengan ketinggian air di betis hingga paha orang dewasa. Terdapat pengungsi sebanyak 32 orang terdiri dari 9 Kepala Keluarga (KK)," jelasnya.
Lihat Juga : |
Sementara untuk Kabupaten Wajo, lanjut Wahid, hujan dengan intensitas tinggi itu mengakibatkan air Sungai Walannae meluap setelah tidak mampu menampung debit air yang cukup tinggi.
"Tinggi curah hujan di daerah hulu Sungai Walannae sehingga sungai tidak bisa menampung debit air. Diperparah lagi kondisi tanggul sepanjang 100 meter jebol sejak Agustus 2021 lalu dengan ketinggian air mencapai 1 meter," ungkapnya.
Akibat bencana tersebut, kata Wahid 50 unit rumah warga, fasilitas pendidikan dan fasilitas kesehatan di Desa Ujungpero, Kabupaten Wajo terkena dampak banjir.
"Di Desa Ujungpero itu ada 136 jiwa terdiri 75 KK yang terkena dampak banjir. Terus 100 hektar lahan pertanian dan 5 hektar kebun juga tergenang air. Untuk estimasi kerugian belum dapat kita taksir masih dalam pendataan," bebernya.
Lihat Juga : |
Wahid pun mengimbau masyarakat untuk menghindari tiang listrik dan genangan air setinggi 200 hingga 300 centimeter demi keselamatan bersama.
"Sekarang petugas tetap memantau daerah-daerah yang terkena dampak banjir dan melakukan asesmen di lokasi," pungkasnya.
(mir/pmg)