LIPUTAN KHUSUS

Was-was Warga Jakarta di Seberang Pulau Reklamasi

CNN Indonesia
Kamis, 10 Mar 2022 10:22 WIB
Warga yang tinggal di pesisir Jakarta menyadari genangan banjir rob makin sering dan tinggi tiap tahunnya, seiring dengan penambahan pulau reklamasi.
Nelayan Jakarta menatap proyek pembangunan pulau reklamasi. (Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia --

Meski ada klaim penurunan muka tanah Jakarta tak terkait dengan pulau reklamasi, warga yang tinggal dekat daratan buatan itu risau dengan dampaknya.

Murdan (40) tampak mantap melahap gorengan kala kolong warung kopi berbentuk panggung tempat ia menongkrong di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, terendam banjir rob.

Tak sampai menenggelamkan bangunan memang. Namun, banjir itu hampir merata di sejumlah titik pelabuhan. Saat itu, pekerja yang mengantar wisatawan menyeberang ke Kepulauan Seribu tersebut tengah menanti kapalnya penuh dengan penumpang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukannya tak takut dengan banjir rob. Jika air tak kunjung surut, Murdan harus menunda pelayarannya meskipun penumpang sudah penuh karena berarti air laut masih pasang.

"Per bulan sih tetap ada banjir rob. Cuman rendah tingginya kita tuh sekarang enggak bisa perkirain. Soalnya kalau pas banjir rob, anginnya cukup lumayan, itu cukup tinggi," kata Murdan kepada CNNIndonesia.com, di lokasi, Senin (31/1).

Belum lagi jika memikirkan rumahnya yang sudah dipastikan terendam banjir rob kala air pasang. Biasanya, ketinggian air yang masuk menerobos mencapai 30 sentimeter sampai 40 cm.

Sebagai orang yang tinggal lebih dari 10 tahun di Muara Angke, Murdan mengaku ketakutannya selalu bertambah tiap tahun. Dia memperhatikan air laut yang menyapu pesisir semakin tinggi.

Untuk itu, ia dan warga pesisir terus menimbun daratan agar tak lebih rendah dari air laut yang masuk. Meski demikian, air laut tetap lolos ke kediamannya. 

Murdan menduga itu disebabkan sejumlah faktor. Pertama, muka tanah pesisir yang semakin turun karena bebannya terus ditambah setiap tahun.


Kedua, dia menduga peristiwa itu tak lepas dari efek keberadaan pulau-pulau reklamasi di Teluk Jakarta."Pesisir kan bekas lautan, ditimbun, jadi tahun demi tahun mereka ada penyusutan. Untuk berapa sentimeter [penyusutannya] kami kurang tahu," imbuh Murdan.

Sedikitnya ada dua pulau reklamasi yang berhadap-hadapan dengan Muara Angke, yaitu Pulau F, yang belum jelas kemajuan pembangunannya, dan Pulau G, yang sudah direstui Pemprov DKI hingga dinamai Pantai Bersama. Semenjak reklamasi itu, Murdan merasa air laut yang masuk ke darat lebih tinggi.



"Kan Pulau F dekat. Cuman kalau Pulau G penimbunan aja. Pulau F berapa puluh persen udah rapih," katanya.

"Kan beberapa tahun ini kan untuk pesisir banyak yang sejenis Pulau G udah banyak yang diuruk, direklamasi, makin turun," imbuhnya.

Pulau F dan G adalah bagian dari 17 pulau baru yang direncanakan oleh Gubernur Fauzi Bowo lewat Pergub No. 121 Tahun 2012. Rangkaian pulau reklamasi itu dinamai huruf abjad dari A sampai Q.

Hal itu juga merupakan tindak lanjut dari Keputusan Presiden Nomor 52 tahun 1995 tentang Reklamasi Pantai Utara Jakarta yang dikeluarkan oleh Presiden Soeharto.


Pada 2016 pula, Presiden Joko Widodo mengintegrasikan perencanaan reklamasi 17 Pulau dengan megaproyek Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (NCICD). Hal itu merupakan salah satu upaya untuk mengatasi banjir rob dengan membuat tanggul raksasa.Pembuatan pulau-pulau baru itu melewati jalan yang berliku. KLHK sempat menyegel Pulau C, D, dan G selama 120 hari pada Mei 2016. Namun, Pemprov DKI kembali menerbitkan izin lingkungan satu tahun setelahnya, April 2017.

Usai Gubernur DKI dijabat Anies Baswedan, Pemprov DKI mencabut kembali izin lingkungan 13 pulau itu, yakni pulau A, B, E, I, J, K, M, O, P, Q, H, F, M, pada 2018.

Di 2021, Mahkamah Agung (MA) memerintahkan Anies memperpanjang izin reklamasi pantai Jakarta Pulau G. Sebab, izin reklamasi tersebut sudah diatur secara detail dalam Perpres Nomor 12 Tahun 2012. Reklamasi itu pun berlanjut.

Namun, apakah benar frekuensi dan ketinggian banjir rob itu terkait dengan reklamasi?

Bersambung ke halaman berikutnya... 

[Gambas:Video CNN]

Pulau Reklamasi Lebih Cepat Alami Penurunan Muka Tanah

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER